.
Friday, November 22, 2024

Mulia dan Terhormat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM

“There is always room in your life for thinking bigger, pushing limits and imagining the impossible”, begitulah kira-kira pesan populer yang disampaikan oleh Tony Robbins seorang penulis dan motivator ternama asal AS ini.

Bahwa selalu ada ruang dalam diri kita sebagai manusia untuk berfikir yang lebih besar  mendorongnya sampai batas-batas akhir kemampuan dan membayangkan hal-hal yang mustahil yang menurut kebayakan orang mustahil atau tidak mungkin.

Dalam Islam prinsip ini bisa disebut sebagai keimanan, iman adalah meyakini sesuatu yang bisa jadi di luar batas kewajaran dan kemampuan serta nalar manusia. Keyakinan dan Iman itu sebagaimana sejarah Rasulullah SAW contohkan, dimana hampir seluruh peristiwa bersejarah dalam sepanjang perjalanan dakwah beliau selalu di mulai dengan keterbatasan dan ketidakberdayaan dibandingkan musuh, Tapi hasilnya selalu kemenangan.

Jadi, berfikir besar, melakukan tindakan-tindakan  yang “out of the box” sampai batas kemampuan tertinggi dan bercita-cita serta optimis dengan sesuatu yang imposible dan mustahil adalah bagian dari keyakinan dan identitas mendasar kita sebagai manusia.

“Build your wave, then ride it”, ada pepatah lama, bahwa pelaut ulung itu dilahirkan dari kerasnya ombak di samudera. Pepatah ini seolah menjadi pembenaran, bahwa  kesuksesan dan keberhasilan itu adanya pasti di tengah-tengah kesulitan dan hambatan.

Bahwa ikan besar dan berkualitas itu tidak di tangkap dari pinggir pantai yang ombaknya tenang, akan tetapi ia di dapatkan di tengah samudera yang ombaknya sangat membahayakan.

Sebuah gelombang (tantangan) dalam kehidupan, bagi seorang yang memiliki mentalitas bertumbuh adalah sebuah peluang untuk berkembang, dia memaknai setiap tantangan yang datang kepadanya sebagai sebuah kesempatan untuk menjadikannya lebih sukses dan berhasil.

Umar Bin Khattab pernah berkata, “Bersama sepuluh orang, aku menemui Nabi SAW lalu salah seorang di antara kami bertanya, ‘Siapa orang paling cerdas dan mulia wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat’.” (hadits riwayat Ibnu Majah).

Pesan mendalam yang di sampaikan kepada kita semua, bahwa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat merupakan satu paket “mindset” yang harus kita miliki.

“Kemuliaan dunia” berarti kita harus bersemangat untuk sampai pada level kemakmuran, satu level dimana harta  yang kita miliki tidak hanya cukup, akan tetapi sangat banyak, sehingga dengannya mampu memberikan dampak manfaat untuk orang-orang di sekitar. Sebagaimana kisah sahabat Usman Bin Affan, dimana level kemakmurannya mampu memberi manfaat bagi seluruh penduduk Negeri.

“Kehormatan Akherat”, berarti kita mampu menjadi pribadi yang memiliki kemurniaan Tauhid dan ke istiqomahan dalam menjalani ibadah. Menjadi terhormat saat berpulang ke negeri akherat adalah ketika kita mampu  memiliki bekal iman dan amal terbaik yang kita hadiahkan kepada Allah SWT.

Mendesign kemulyaan dan kemhormatan hidup baik didunia ataupun diakherat adalah perkera yang harus terus diikhtiarkan, sebagai teladan mulya yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, meski beliau sebagai pribadi maksum yang telah dijamin segalanya oleh Allah SWT, namun ethos dan semangatnya untuk meraih kemulyaan hidup dan kebagusan akherat terus di upayakan dalam sepanjang kehidupannya.

Ramadhan mengajarkan kepada kita akan banyak hal, bulan mulia dengan segudang kemulyaanya ini menjadi fakta sejarah bahwa peristiwa-peristiwa besar telah terjadi dibulan ini. Banyak teladan akan kegigihan, optimisme, kegairahan, keyakinanan, kepercayaan, kepemimpinan, dan perjuangan tidak terhenti yang terjadi pada bulan ini.

Ramadhan sekaligus menjadi momentum berharga bagi kita untuk melakukan kontemplasi dan menyiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik, bertumbuh dan sukses dari hari ke hari dan waktu ke waktu, menjadi mulya di dunia dengan kemapanan harta dan menjadi terhormat di akherat dengan bekal amal yang sempurna selama di dunia. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img