MALANG POSCO MEDIA – Di bulan Ramadan, apapun kebaikan dinilai ibadah. Termasuk tradisi membangunkan sahur. Namun membangunkan masyarakat untuk sahur tak boleh sembarangan. Apalagi cara yang dilakukan sampai keluar dari tradisi yang ada dan berpotensi mengganggu kenyamanan warga yang lagi beribadah sahur.
Seperti membangunkan sahur dengan sound keliling alias sound horeg. Kalau yang dilakukan seperti ini dijamin, bukan hanya masyarakat bangun, tapi memicu konflik. Karena masyarakat sifatnya majemuk. Mayoritas pasti tak suka selama Ramadan disisipi aktivitas-aktivitas yang mirip konvoi, meskipun tujuannya baik.
Tak selamanya tujuan baik dibenarkan bila cara yang dilakukan justru dinilai kurang pas dan mengganggu masyarakat. Apalagi sound horegnya lagu yang diputar kurang pas. Lirik-liriknya juga rawan menimbulkan perdebatan. Suasananya malah bukan membangunkan orang sahur, tapi justru seperti konvoi Agustusan.
Membangunkan sahur memang harus. Seperti dilakukan banyak masjid. Melalui pengeras suara, mulai jam 03.00 sampai menjelang Subuh, pengeras suara terus membangunkan warga sekitar agar segera sahur. Karena dalam sahur ada keberkahan. Meski nadanya keras, namun fungsinya memang membangunkan agar orang segera makan sahur.
Atau ada remaja dan anak-anak yang keliling dengan beragam alat musik tradisional dan seadanya. Bila cara-cara tradisional ini dilakukan, masyarakat masih sangat maklum dan terhibur. Justru itu edukasi bagi anak-anak juga untuk selalu mengingat momen Ramadan dengan membangunkan sahur. Tentu mereka juga harus sahur duluan sebelum membangunkan masyarakat yang lain.
Tradisi membangunkan sahur memang unik. Adanya hanya di bulan Ramadan. Dan beragam daerah punya cara-cara unik dan kreatif. Selama aktivitasnya tidak berlebihan dan mengganggu kenyamanan masyarakat seperti Sound Horeg, maka tradisi kreatif membangunkan sahur harus didukung. Kalau perlu dibuat perlombaan kreativitas antar kampung. Selama para remaja dan anak-anak masih bergiat membangunkan sahur, maka ini wajib dijaga dan dilestarikan. Sebab mereka setidaknya bersemangat menyambut Ramadan. Kalau mereka membangunkan sahur, maka pasti di dalam diri mereka sudah tertanam amalan puasa yang juga wajib dilaksanakannya. Ayo bangunkan makan sahur dengan kreatif. Maka dunia akan merasakan betapa Islam sangat damai dan menyenangkan.(*)