spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Seru Kompetisi Berkuda di Forkot Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perhelatan Festival Olahraga Masyarakat Kota (FORKOT) kembali berlanjut. Kini giliran olahraga berkuda yang dipertandingkan dan digelar di Puncak Joyo Royal Stable, Senin (15/7) kemarin.

Olahraga yang berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) ini diikuti oleh banyak peserta dengan beragam usia. Mulai dari usia setingkat SD hingga emak-emak terpantau mengikuti ajang tersebut. Tak pelak pertandingan kemarin pun berlangsung cukup seru dan menarik.

- Advertisement -

“Kategorinya ada dua putra dan putri. Untuk umurnya open, jadi semuanya dari umur berapapun boleh ikut. Untuk yang paling muda usia 10 tahun dan tertua 55 tahun. Pesertanya ini 18 pegiat olahraga,” terang Ketua Pordasi Kota Malang Efril Maulana kepada Malang Posco Media.

Dalam ajang FORKOT ini, hanya digelar satu nomor kategori saja. Yakni Horseback Archery Circular. Tiap peserta diharuskan berkuda sambil memanah beberapa target yang berada di dalam lapangan. Bentuk lapangannya dibuat sirkular atau lingkaran. Peserta yang menang adalah yang berhasil mendapatkan nilai poin tertinggi atau mengenai target sasaran.

“Ini cukup seru dan ketat karena disini ada tiga orang yang merupakan atlet PON Jawa Timur. Jadi persaingan cukup ketat dan andalan Jawa timur ada yang ikut karena Kota Malang itu pusatnya Horseback Archery di Jatim,” tambahnya.

Efril menyebut, karena FORKOT ini masih pertama kali, tentu pihaknya masih belum bisa meraba bagaimana hasil yang didapatkan untuk persiapan Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) akhir tahun nanti. Namun ia yakin, di Kota Malang pulang dan potensinya masih cukup besar.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko berkesempatan datang secara langsung saat pertandingan tersebut. Bung Edi, sapaannya, mengaku terkesan dengan pegiat olahraga yang ada di olahraga berkuda. Menurut Bung Edi, olahraga berkuda ini sangat potensial meski tergolong masih baru.

“Bayangkan saja, anak anak yang usia SD saja potensinya besar. Tinggal bagaimana kami mensosialisasikan ke lembaga pendidikan, pemerintahan. Ini saja sudah bagus apalagi kalau nanti disosialisasikan. Karena banyak yang belum mengetahui bahwa olahraga berkuda ini bisa diikuti oleh beragam usia,” tandasnya. (ian/aim)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img