Khawatir Tempat Budidaya Ikan Air Tawar Jatimulyo Tergusur
MALANG POSCO MEDIA– Sejumlah warga pembudidaya ikan air tawar di Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang resah. Itu seiring rencana pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah tersebut.
Mereka resah rencana proyek tersebut menggusur kolam budidaya ikan sistem Karambah Jaring Apung (KJA) di Waduk Karangkates yang selama ini mereka tekuni. Keresahan itu disampaikan kepada Bupati Malang HM Sanusi saat kegiatan Sambang Desa di wilayah tersebut, Selasa (21/1) kemarin.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Murih Makmur Sutami I Wasis mengatakan budidaya ikan air tawar di tempat tersebut berjalan sudah cukup lama. Di tempat tersebut ada dua kelompok pembudidaya ikan. Yakni Pokdakan Murih Makmur Sutami I dan Pokdakan Murih Makmur Sutami II. Total anggota dua Pokdakan ini mencapai 175 orang. Dengan total luas lahan yang digunakan mencapai 40 hektare.
Pokdakan Murih Makmur Sutami I dikatakan Wasis memiliki anggota 66 orang. Masing-masing anggota memiliki 1-4 kotak kolam atau KJA untuk budidaya ikan.
“Ukuran kolamnya variasi. Ada 10 x 30 meter, 15 x 30 meter dan 20 x 30 meter. Kami budidaya ikan nila dan bandeng. Tapi paling banyak nila, karena lebih mudah perawatannya,’’ ungkap Wasis.
Ia mengatakan setiap panen ikan yang dihasilkan mencapai 5-7 kwintal per kolam. Dengan harga perkilonya Rp 20 ribu. Yang artinya, saat panen uang yang dihasilkan para pembudidaya ikan ini sebanyak Rp 10 – Rp 14 juta per kolam.
“Masa panenya jika pakannya penuh bisa satu tahun dua kali,’’ kata Wasis.
Sejauh ini Wasis mengatakan tidak ada kendala apapun terkait budidaya ikan yang ditekuni. Namun dia mengatakan cukup resah, dengan adanya rencana proyek pembangunan PLTS diwilayah tersebut. Itu karena proyek pemerintah tersebut akan menggusur sejumlah kolam ikan.
“Ini yang kami sampaikan kepada bapak Bupati. Meminta beliau memperjuangkan kami masyarakat kecil ini, agar kolam yang menjadi tempat usaha ini tidak digusur karena proyek PLTS,’’ urai Wasis.
Menurut Wasis, jika ada penggusuran, maka banyak warga yang kehilangan mata pencaharian. Mengingat kolam ikan itu satu-satunya usaha mereka. “Kami tidak menolak pembangunan. Apalagi proyek itu juga untuk kepentingan masyarakat. Yang kami minta agar memindah titiknya saja, jangan di sini,’’ tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Huda, penasehat Pokdakan Murih Makmur Sutami II. Dia mengatakan agar proyek PLTS tidak dibangun di kolam yang dikelola warga. “Kehidupan kami ada di sini. Ini menjadi mata pencaharian kami. Kami tidak menolak proyek PLTS. Tapi jangan di sini. Banyak lahan mati yang bisa digunakan,’’ katanya.
Hadi tidak menampik jika rencana proyek pembangunan PLTS sendiri sudah disosialisasikan kepada warga. Tidak terkecuali kepada pembudidaya ikan. “Betul sosialisasi. Tapi setiap ada sosialisasi kami selalu mengatakan penolakan. Dan itu tidak pernah didengar. Itu sebabnya, kepada bapak bupati, kami sampaikan ini,’’ katanya.
Dia menyebutkan, bahwa budidaya ikan air tawar di Dusun Jatimulyo, Desa Jatuguwi, Kecamatan Sumberpucung merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan. Lantaran itu, para pembudidaya pun kecewa, jika kemudian kolam mereka digusur akibat adanya proyek lain.
“Kami mendukung program bapak presiden RI pak Prabowo Subianto yaitu meningkatkan ketahanan pangan. Budidaya ikan ini salah satu upaya kami mendukung program tersebut. Namun demikian, lahan kami akan digusur,’’ ucap Huda.
Karena itu, Huda pun berharap keresahan yang disampaikan pembudidaya ikan ini didengar oleh para petinggi pemerintahan. “Kami berharap bapak bupati, bisa memperjuangkan nasib kami. Karena jika ini digusur kami kehilangan mata pencaharian,’’ pungkasnya.
Sementara itu Bupati Malang HM Sanusi mengatakan budidaya ikan di Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung memiliki potensi yang sangat besar. Bahkan budidaya ikan dengan sistem KJA ini menjadi mata pencaharian para pembudidaya ikan.
Disinggung masalah keresahan para pembudidaya ikan tentang pembangunan proyek PLTS, Sanusi memilih enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan menunggu dari pusat. “Ya tunggu dulu. PLTS belum ada,’’ kata Bupati Sanusi. Sementara itu Bupati Malang HM Sanusi saat melakukan kunjungan di pembudidaya ikan air tawar kemarin sempat naik perahu berkeliling. Dia meninjau area KJA yang dikelola warga. Dilanjutkan dengan ngobrol dengan para pembudidaya ikan.(ira/van)