spot_img
Monday, June 9, 2025
spot_img

MBG Melambat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Di Kota Batu Belum Dilaksanakan

MALANG POSCO MEDIA-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Malang Raya terbilang lamban.Tak ada progres signifikan sasaran atau penerima program sejak diluncurkan Januari lalu.

Di Kota Batu misalnya, pelaksanaan MBG hingga saat ini  masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu M. Chori  mengatakan, Pemkot Batu hanya membantu dan memfasilitasi pelaksanaan MBG. Sedangkan BGN yang memiliki wewenang untuk melaksanakan program tersebut.

“Kami masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional. Sebelumnya, kami hanya melakukan uji coba,” ujar Chori.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot Batu belum memiliki target atau rencana kapan akan dilaksanakan MBG. Kemudian untuk target dan sasarannya ke berapa siswa dari berapa sekolah, juga masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. “Kami juga menunggu dari Badan Gizi Nasional,” tambah Chori.

Dengan demikian, pelaksanaan MBG di Kota Batu masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional. Namun, apapun program dari pusat, Pemkot Batu memastikan pihaknya siap melaksanakan sebaik mungkin.

“Secara prinsip Pemkot Batu siap melaksanakan program yang telah dicanangkan. Namun, kembali ke fungsi dan pembagian tugas, kami di daerah hanya melaksanakan saja tidak bisa menargetkan dan memastikan pelaksanaan programnya,” kata  Chori. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Muflikh Adhim menyampaikan untuk di Kota Malang pelaksanaan MBG berjalan lancar dan belum ada kendala.

Hingga sampai saat ini pelaksanaan MBG baru dilakukan oleh pihak CSR. Yakni tepatnya yang dijalankan di SDN Lowokwaru 3 Malang sejak Januari lalu. Teknis pelaksanaan MBG, baik dari proses distribusi, dapur, hingga jumlah penerimanya tidak ada perubahan.

Sementara MBG dari pemerintah atau BGN, diperkirakan baru bisa berjalan pada pekan depan. Yakni pelaksanaan MBG di dapur SPPG yang berada di Pangkalan TNI AL (Lanal).

“Informasi sampai saat ini, MBG di Lanal diharapkan bisa dimulai 17 Februari. Kami belum komunikasi lagi dengan Lanal, tapi dari kesiapannya itu sudah siap sejak lama. Tinggal menunggu dari BGN,” ungkap Adhim dikonfirmasi kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, di SPPG Lanal Malang, rencananya bakal menyasar sebanyak 3.000 siswa dari 10 sekolah yang ada di sekitar. 10 sekolah dari jenjang SD hingga SMA yang menjadi sasaran penerima manfaat MBG tersebut yakni SDN Kasin, SDN Ciptomulyo 1, MI Attaraqie Putra, MI Attaraqie Putri, SDK YBPK Ngaglik, SMPN 19 Malang, SMPN 2 Malang, SMPN 9 Malang, MTs Attaraqie Putra dan MTs Attaraqie Putri.

Di SPPG Lanal Malang, kapasitas memasak bisa mencapai 1.000 porsi sekali masak. Juru masaknya sedikitnya ada 10 orang yang didukung dengan sejumlah tenaga ahli. Proses masak sudah dilakukan sejak pukul 00.00 WIB atau 12 malam.

Selain di Lanal Malang, Adhim menyebut sebenarnya ada lokasi baru lagi untuk pelaksanaan MBG. Namun demikian, untuk lokasinya belum bisa disampaikan secara terbuka dan hal ini masih dipersiapkan oleh BGN.

“Harapannya ya kalau bisa tanggal 17 Februari nanti berjalan juga,” kata dia.

Sementara itu, seluruh siswa SDN 1 Tamanharjo Singosari masih menerima paket nasi dan lauk Program  MBG. Hingga kemarin, pemberian MBG tidak pernah terputus. Hal ini disampaikan Rama Utama Putra, guru kelas 5   SDN 1 Tamanharjo. Ditemui saat waktu istirahat, Rama mengatakan sejak dilaksanakan  program MBG pada  6 Januari 2024 lalu, pengiriman paket makanan tidak pernah telat.

“Kami menerima makanan dua kali dalam sehari. Yakni pukul 07.30 dan pukul 10.30. Ini sekarang akan dibagikan makanannya, dan akan dimakan bersama-sama saat waktu istirahat ,’’ katanya kemarin.

Rama mengatakan makanan yang diterima pukul 07.30 dibagikan untuk siswa kelas kecil. Yaitu kelas 1,2 dan 3. Sedangkan siswa kelas 4,5 dan 6 mendapatkan paket  makanan pukul 10.30.

Dia mengatakan menu makanan pada program MBG setiap hari berubah-ubah. Dalam ompreng makanan juga terdapat buah. “Kalau susu dibagikan setiap hari Jumat,’’ tambahnya.

Para siswa dikatakan Rama selalu lahap menyantap makanan. Terutama saat lauk yang disajikan adalah ayam.

“Kalau lauknya ikan kurang begitu suka. Banyak anak-anak menyisakan saat lauknya ikan. Tapi kalau ayam, hampir semua ompreng anak-anak bersih,’’ ucapnya.

Rama juga mengatakan saat ini untuk kelas kecil porsi nasinya sudah dikurangi. Berbeda dengan saat awal MBG lalu, porsi nasi untuk siswa kelas kecil disamakan dengan porsi nasi kelas besar dan SMP.

“Waktu dulu kelas kecil banyak yang tidak habis nasinya. Mungkin ini jadi bahan evaluasi ya. Sekarang porsinya sudah dikurangi, hasilnya anak-anak lahap, dan selalu habis,’’ pungkasnya.

Sementara itu  Ps Kaurjarah Pen Lanud Abd Saleh Kapten Sus Bambang S  mengatakan Lanud Abd Saleh sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus menjalankan program MBG. Sejak tanggal 6 Januari sampai dengan kemarin program ini dijalankan dengan baik.

“Alhamdulillah, sampai hari ini (kemarin) masih berjalan. Tidak pernah satu haripun berhenti,’’ ungkapnya.

Bambang mengatakan Lanud Abd Saleh melayani 27 sekolah. Dengan jumlah siswa sekitar 3.500 orang. “Distribusi makan program MBG ini ke 27 sekolah. Yaitu 13 TK/PAUD, 10 SD, dua SMP dan dua SMK. Ini tetap berjalan,’’ ungkapnya.

Bambang juga mengakui menu makanan program MBG berganti-ganti setiap hari. Makanan itu dimasak di dapur umum dan melalui quality control BGN.

“Ini merupakan program dari bapak presiden RI yang harus didukung,’’ tegasnya.

Sedangkan Program MBG di sekolah Kecamatan Kepanjen masih dilakukan hingga kemarin. Pendistribusian MBG secara umum dilakukan tidak ubahnya sejak awal-awal dimulai program Presiden Prabowo Subianto ini, Senin (6/1) lalu.

Namun seiring berjalannya MBG, ada penyesuaian-penyesuaian dilakukan sekolah. Misalnya ketika ada kegiatan sekolah maka pendistribusian dilakukan satu sesi. Misalnya di SDN 01 Panggungrejo Kecamatan Kepanjen.

“Tidak ada perbedaan, masih dua sesi.  Tetapi kalau ada kegiatan sekolah, kami mengadakan untuk satu sesi, dikirim pagi saja,”  kata guru SDN 01 Panggungrejo Kecamatan Kepanjen, Alfiatul Rohmah saat ditemui, kemarin.

Sedangkan untuk menu MBG, disebut Alfi, seperti biasanya setiap hari berganti menu berbeda atau selang-seling. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada kekurangan menu atau siswa yang tidak kebagian MBG.

“Kalaupun ada terjadi, sudah diantisipasi kami pihak sekolah segera menghubungi pihak panitia MBG,” kata Alfi yang juga sebagai pengurus update data jumlah siswa.

Ia menegaskan sejak awal dimulainya pelaksanaan program MBG hingga kemarin tidak pernah setop distribusi menu MBG.  Sesi pertama menyasar ke kelas satu, dua, dan tiga dengan jumlah 149 siswa pagi hari.

“Kemudian sesi dua kelas empat, lima, dan enam sejumlah 117 siswa pada siang,” urai Alfi sembari menyampaikan  anak-anak semakin senang dan selalu bertanya menu yang ada di setiap harinya.

Di lain tempat, sekolah yang ada di Desa Babadan Kecamatan Ngajum belum mendapat sekalipun program MBG. Seperti SDN 01 dan SDN 02 Babadan. Pun pihak sekolah belum menerima informasi lebih lanjut. “Belum ada (program MBG dan informasi lanjutan.red),” kata guru  SDN 02 Babadan Kecamatan Ngajum, Uswatun Khasanah. Senada dengannya, juga disampaikan oleh guru agama SDN 01 Babadan Kecamatan Ngajum, Mukhamad Sholeh. (rex/ian/ira/den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img