MALANG POSCO MEDIA – Dimanapun tempatnya, keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Termasuk di rumah makan atau warung kuliner yang menyediakan fasilitas umum yang rawan terjadinya musibah atau kejadian tak terduga.
Apapun jenisnya, fasilitas yang bisa membahayakan pengunjung harusnya diberikan pengamanan ekstra. Tak hanya sebatas imbauan berupa tulisan. Apalagi jumlah pengunjungnya ratusan bahkan bisa ribuan tiap harinya.
Kasus tenggelamnya anak di kolam ikan Me Gacoan Jalan Ciliwung adalah peringatan bagi semuanya. Tidak hanya bagi manajemen Me Gacoan setempat untuk makin meningkatkan kewaspadaan dan pengamanannya bagi pungunjung. Tapi juga bagi pengunjung yang menggunakan fasilitas rekreatif yang disediakan.
Beruntung korban yang terjatuh di kolam ikan itu ditolong pengunjung dan akhirnya bisa diselamatkan. Andaikan tidak, maka kasus ini bisa menjadi perkara hukum. Dan manajemen Me Gacoan bisa dituntut ke pengadilan oleh keluarga korban yang tidak terima anaknya menjadi korban. Tuntutan bisa mengarah pada pasal kelalaian yang menyebabkan timbulnya korban. Apalagi di pinggiran kolam ikan yang luas itu tak ada pengaman sama sekali.
Di sinilah pentingnya standar pengamanan di manapun. Termasuk pengamanan di rumah makan atau warung kuliner yang melengkapi dengan beragam fasilitas rekreatif. Misalnya kolam ikan, wahana bermain dan sejenisnya. Semua fasilitas itu, idealnya tak dibiarkan ada begitu saja. Sehingga semua bisa memakai tanpa ada pengawasan. Tapi harus tetap ada personal in charge (PIC) nya yang bertanggungjawab.
Karena tak ada jaminan, semua fasilitas rekreatif yang dianggap secara umum tak akan menimbulkan bahaya dan korban jiwa, bisa aman selamanya. Kolam ikan misalnya. Memang disediakan bukan untuk berenang.
Tapi kalau luasnya kolam dengan aneka ikan-ikan itu bisa memancing pengunjung, apalagi anak-anak untuk mendekat, maka faktor keamanan dan keselamatan harus diprioritaskan. Idealnya harus ada karyawan yang mengawasi secara intens.
Sehingga saat ada banyak anak yang mendekat, apalagi ada penjual makanan ikannya, situasi tetap bisa dipantau dan dikendalikan. Dan bila ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi sewaktu-waktu, karyawan yang bertugas bisa bertindak sigap, cepat serta tepat melakukan tindakan. Bukan mengandalkan spontanitas pengunjung yang peduli dan menolong korban yang tercebur kolam dengan beragam sebab.
Antisipasi pengamanan ini yang sering diabaikan. Karena itu kasus tenggelamnya anak di kolam ikan Me Gacoan harus menjadi refleksi dan evaluasi bersama, khususnya bagi manajamen Me Gacoan. Bersikap peduli dan empati kepada keluarga korban saat ada kejadian layak dikedepankan. Daripada bersikap cuek, diam dan cenderung menyalahkan dengan dalih sudah ada peringatan.(*)