MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah tiga hari di Negeri Tirai Bambu, China, rombongan Universitas Islam Malang (Unisma) yang dipimpin langsung oleh rektor, bergeser ke Jepang, Kamis (23/5). Rektor Unisma Prof. Dr. Maskuri, M.Si., bersama Ketua Bidang Usaha Pengurus Yayasan Unisma, Prof. Dr. Mudawamah, M.Si., dan Wakil Rektor 4, Dr. Ir. Istirochah Pujiwati, MP., serta Kepala Pusat Kolaborasi dan Pengembangan Kerjasama Internasional, Sonny Elfiyanto, M.Pd., Ph.D melakukan lawatan internasional ke Negeri Sakura.
Kunjungan diawali ke Chiba University, Tokyo. Rektor Unisma melakukan MoU signing dengan Prof. Josephat Tetuka Sri Samantyo, selaku Head of Josephat Microwave Remote Sensing Laboratory. Pria kelahiran 1970 ini merupakan Perwakilan Peneliti Ruang Angkasa, Jepang. Timnya mengembangkan keilmuannya tentang remote sensing pada satelit, radar, dan drone untuk sistem pertahanan, penginderaan jarak jauh vegetasi di bumi dan potensi kehidupan di planet lain seperti Mars dan Venus (space and beyond).
Prof. Tetuko, panggilan akrabnya, akan menjadi Adjunct Professor di Unisma. Sebuah jabatan kehormatan bagi seseorang dari institusi di luar negeri yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Akan banyak yang bisa kami lakukan bersama, sebagai wujud kerja nyata dalam pengembangan pendidikan dan penelitian,” ucap Prof Maskuri.
Sebagai langkah konkrit kerjasama ini, Prof Tetuko akan datang ke Unisma dengan membawa 20 mahasiswa Chiba University berkunjung ke Unisma. Dia akan melakukan sejumlah penelitian dan dan pengabdian masyarakat untuk jangka waktu tertentu di Indonesia.
Prof. Tetuko akan memberikan Studium General atau Guest Lecture bagi mahasiswa dan dosen yang relevan dengan remote sensing dan pemanfaatannya. Sementara para mahasiswa dari Chiba University akan belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), field study, dan lain lain.
Sebagai bagian dari Center for Environmental Remote Sensing (CERaS), dalam pengembangan keilmuan yang dimilikinya untuk lingkungan, mereka juga melakukan observasi terhadap perubahan-perubahan karakter DNA pada binatang dengan berubahnya kondisi iklim dunia, seperti kepiting, kerang-kerangan dan lainnya.
Rektor Unisma, Prof Maskuri yang dikenal low profil ini selalu berfikir kemajuan dan lompatan Unisma. Salah satunya dengan terus membentangkan sayap Unisma ke berbagai negara maju di dunia. Berbagai terobosan dilakukan dengan memperkuat jejaring bersama kampus-kampus besar luar negeri, industri dan lembaga-lembaga riset ternama.
Dia pun berharap kerjasama dengan Josephat Microwave Remote Sensing Laboratory ini akan melejitkan kualitas lulusan Unisma di program studi Fakultas Teknik, Pertanian, Peternakan, MIPA, dan FKIP dalam pengembangan teknologi yang lebih adaptif terhadap dinamika zaman. Serta penguasaan bahasa internasional untuk mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang kompetitif di kancah nasional dan internasional.
“Inovasi dan keberanian Unisma untuk merangkul berbagai instansi besar di berbagai negara tidak lain untuk menumbuhkan kreasi, inovasi baru yang unggul dan berdaya saing global dalam bidang IPTEK,” pungkasnya. (adv/imm)