.
Thursday, December 12, 2024

Alun Alun Tugu; Memang Indah, Tapi Jangan Sampai Kaburkan Sejarah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Wajah baru Alun Alun Tugu Kota Malang tampak lebih indah dan menarik. Meski begitu ada hal hal yang cukup mengganggu jika dilihat dari sisi estetika historisnya. Ini dikatakan pegiat sejarah dan budaya Kota Malang Ir Budi Fathony.

Kepada Malang Posco Media, ia mengatakan wajah baru Alun Alun Tugu Kota Malang secara tata kota terlihat indah, lebih terbuka dan ditata lebih cantik dengan taman taman bunganya. Masalahnya, ia menyayangkan penempatan lampu dekoratifnya.

“Kalau secara tata kota itu memang indah. Jadi ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati. Tapu sayangnya penempatan lampu dekoratifnya bisa mengaburkan sejarah. Sejarah Alun Alun Tugu sendiri,” tegas pria yang juga dikenal sebagai Pakar Tata Kota Malang itu.

Budi menyampaikan bahwa Lampu Dekoratif yang terpasang di sekeliling Alun Alun Tugu serupa dengan yang ada di sepanjang Koridor Kayutangan. Dimana lampu tersebut sudah dipandang banyak masyarakat menyerupai lampu lampu dekorasi di daerah lain yakni di Jogjakarta.

Hal ini dikhawatirkan Budi bisa menggeser nilai historis sebenarnya pada Alun Alun Tugu Kota Malang. Karena nilai sejarah yang ada bisa terkaburkan karena adanya lampu ala Jogjakarta tersebut.

“Ketika orang datang kesana, mereka hanya akan jadikan tempat itu wisata selfie. Tanpa mau mengetahui sejarahnya. Jikapun ingin tahu, dasarnya salah sudah dibayangi lampu ala Jogja itu. Nah ini yang saya sayangkan,” tegas Budi.

Meski begitu apa yang dilakukan Pemkot Malang terhadap Alun Alun Tugu Kota Malang dengan membuka atau meniadakan pagar tembok yang mengelilingi sebelumnya, ia sepakat. Karena sejarahnya tembok pagar memang tidak ada.

Pria yang juga Dosen Arsitektur ITN Malang ini pun berharap Alun Alun Tugu Kota Malang tetap menjadi peninggalan historis yang dikenal masyarakat. Terlepas dari wajah barunya sekarang yang dianggapnya kurang maksimal menampilkan sisi heritage asli Alun Alun Tugu Kota Malang.

“Harapan saya masyarakat juga punya rasa ingin tahu mendalam soal sejarah Alun Alun Tugu. Dan sejarah lainnya di Kota Malang. Tidak hanya menjadikan tempat tempat ikon Kota Malang jadi Spot Selfie saja. Dan pemerintah bisa lebih mendengarkan masukan dari sisi sejarah,” pungkas Budi. (ica/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img