MALANG POSCO MEDIA- Polresta Malang Kota mendapat kucuran anggaran pengamanan Pilkada 2024 sebesar Rp 5,7 miliar. Kepolisian memastikan pengamanan pesta demokrasi ini dilakukan secara maksimal.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan anggaran Pilkada merupakan hibah dari Pemkot Malang.
“Kami telah mendapatkan hibah anggaran dari Pemkot Malang sebesar Rp 5,7 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Malang. Pemkot Malang juga sudah menganggarkan sekitar Rp 1,8 miliar, untuk tahun 2025,” bebernya.
Besaran anggaran di tahun 2025 ini sebagai bentuk antisipasi, dalam pengamanan dan pemeliharaan kamtibmas. “Hal ini apabila terjadi pemungutan suara ulang, atau hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Buher ini menambahkan, bahwa komunikasi antara stakeholder terus dijalin dengan kuat. Baik dari unsur TNI-Polri, maupun masyarakat umum hingga awak media.
“Sinergitas ini yang terus kami jaga bersama, baik TNI-Polri, Pemda, hingga masyarakat. Terus menjaga dan membangun komunikasi yang baik, untuk sama-sama menjaga Kota Malang aman dan kondusif,” jelasnya.
Ia berpesan khusus kepada awak media dan masyarakat, untuk bersama menjaga agar tak terjadi disinformasi yang kerap terjadi di momen pemilihan seperti saat ini. “Mari bersama memerangi hoax, dengan menyampaikan informasi secara bijak dan bertanggungjawab. Perbedaan pendapat itu boleh dan wajar, namun mari kita kemas dengan elegan dan bermartabat,” imbaunya.
Sementara itu Polresta Malang Kota menggelar simulasi pengamanan Pilkada, Rabu (12/6) kemarin di depan Balai Kota Malang. Simulasi berupa sistem pengamanan kondisi ricuh. Ini sebagai bentuk antisipasi, dalam gelaran Pilkada 2024 yang diperagakan ratusan personel gabungan.
Aksi ricuh bak kejadian asli mewarnai rangkaian peragaan simulasi di depan Balai Kota Malang. Agenda ini dikomando oleh petugas dari Polresta Malang Kota, yang diikuti sekitar 500 personel gabungan. Tampak personel yang terlibat dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, Dishub, Satpol PP, DLH hingga UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang.
“Simulasi ini menunjukkan bagaimana proses pelaksanaan dan tahapan sistem pengamanan kota atau Sispamkota. Kami dalam hal ini menunjukkan pengamanan suasana kondusif di Kota Malang, dari adanya huru hara ataupun kejadian-kejadian yang dapat mengganggu kamtibmas,” terang Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.
Dalam pelaksanaan simulasi Sispamkota kali ini, menceritakan alur kejadian dalam pelaksanaan Pilkada. Mulai dari proses pengamanan distribusi kotak suara, hingga pengembalian dan penghitungan suara.
Kemudian terkait adanya gangguan dalam proses pelaksanaan tahapan Pilkada, yang ditindak dan diproses melalui Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Kemudian sampai adanya potensi kericuhan, karen ketidakpuasan hasil penghitungan suara.
Dalam proses ini, pihak kepolisian menunjukkan tahapan, dari proses negosiasi, penindakan dengan tangan kosong hingga peralatan. Tampak, pergaan mulai dari polisi umum hingga pada tingkat kekacauan yang tinggi, dilakukan penanganan oleh pasukan Brimob.
“Potensi kerawanan ini kami perkirakan, berdasarkan kondisi tertentu. Kami mengantisipasi aksi perusakan-perusakan terhadap objek vital, dalam hal ini seperti kantor KPU, Bawaslu, ATM hingga pertokoan. Dan kami telah menyiapkan metode pengamanannya,” lanjut Buher sapaan akrabnya.
Kombes Buher juga menjelaskan bahwa simulasi ini adalah wujud dari kesiapan petugas gabungan dalam pengamanan Pilkada 2024. Baik persiapan personel, maupun peralatan yang digunakan dalam proses pengamanan.
“Simulasi Sispamkota ini wujud kesiapan kami dalam pengamanan. Semoga prediksi-prediksi dalam simulasi ini tak terjadi di saat pelaksanaan Pilkada 2024 nanti,” bebernya.
Menurutnya, risiko dan tingkat kerawanan dalam Pilkada bisa diredam dengan kedekatan calon kepala daerah, dengan masyarakat. Selain itu, kedekatan partai politik juga bisa ikut membantu agar suasana kondusif tetap terjaga.
“Kalau dalam Pemilu kemarin, banyak pendatang di Kota Malang ini yang memilih tinggal dalam kondisi diliburkan. Oleh sebab itu, tingkat kerawanan banyak muncul, seperti kehabisan surat suara, atau pembatasan waktu pencoblosan, dan sebagainya,” beber Buher.
Ia berharap Pilkada berlangsung lebih aman. “Harapan kita semua yakni melalui Pilkada ini, bisa berjalan lancar dan tentunya lebih aman dan kondusif,” pungkas Pamen Polri, itu. (rex/van)