MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Potensi tindak kejahatan selama libur panjang dan Hari Raya Idul Fitri menjadi kewaspadaan khusus bagi Pemkot Malang. Tidak hanya tindak kejahatan, potensi kerawanan lain seperti peredaran uang palsu hingga sound horeg saat takbiran juga menjadi perhatian khusus
Untuk mengantisipasinya, Pemkot Malang bersama dengan TNI/Polri dan jajaran Forkopimda menggelar rakor di Balai Kota Malang, Selasa (25/3).
“Seperti yang tadi disampaikan oleh Kodim, Polresta, adalah terutama kerawanan soal pencurian rumah-rumah kosong. Lalu yang harus juga kami antisipasi di masyarakat adalah peredaran uang palsu,” terang Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin yang memimpin rakor tersebut.
Bukan tanpa alasan, potensi kejahatan ini perlu jadi perhatian karena berkaca tahun-tahun lalu masih ada saja kejadian yang ditemukan. Yakni seperti pencurian rumah kosong maupun kos-kosan yang ditinggal mudik. Berdasarkan rakor kemarin, pihak keamanan dalam hal ini gabungan TNI/Polri bakal meningkatkan kesiagaan dengan patroli wilayah.
“Laporan tahun kemarin yang rawan di titik mana, kami akan dirikan pos pos pengamanan. Ya sudah diantisipasi semuanya, tetapi di perumahan-perumahan itu termasuk menjadi titik rawan. Itu nanti kami akan ada patroli rutin dari petugas gabungan. Akan lebih ketat untuk itu,” tegas dia.
Selain itu, karena saat mudik masyarakat banyak yang meninggalkan rumah huniannya, maka selain potensi tindak kejahatan, juga ada potensi terjadinya bencana kebakaran.
Oleh karenanya, mengantisipasi hal tersebut pihaknya bersama jajarannya di tingkat kelurahan dan kecamatan agar meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Disamping pihaknya tetap menyiagakan personel untuk penanganannya.
“Tetap akan kami siapkan dari Damkar untuk tetap siaga menjelang itu. Tapi yang paling penting ya terkait dengan pencurian, perampokan, itu yang paling rawan,” pungkasnya. (ian/jon)