MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina memuji kinerja Pemkot Malang di bidang kesehatan. Kota Malang menjadi pionir realisasi target Universal Health Coverage (UHC) sejak April 2021 lalu.
Kota Malang sudah 100 persen Universal Health Coverage (UHC). Pemkot Malang saat ini telah membayarkan iuran BPJS Kesehatan sebanyak 306.355 warga masyarakat Malang. Pembayaran Premi kepada BPJS Kesehatan Rp 104 miliar,.
“Sangat baik terobosan langkah pak wali kota dan jajarannya dalam menghadirkan jaminan kesehatan. Juga isu lain seputar pekerja migran yang menjadi atensi kami,” kata Arzeti dalam kunjungannya ke Pemkot Malang bersama Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI dalam agenda BKSAP SDGs Day beberapa waktu lalu.
Selain aspek pendidikan dan kesehatan, sejumlah inisiatif membumikan 17 indikator SDGs dari Kota Malang turut dipaparkan. Contohnya keberhasilan inisiatif urban farming dan budidaya perikanan kota turut menurunkan angka prevalensi stunting dari 18 persen (2019) menjadi 9 persen (2021). Sekaligus berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-2 tentang ketahanan pangan.
“Dalam konteks lain, hadirnya Musrenbang Tematik Perempuan, Sekolah Kartini dan keterwakilan perempuan turut mendorong Indeks Pembangunan Gender naik dari 94,71 (2020) menjadi 95,16 (2021) dan menjadi preseden baik bagi SDGs ke-5 yang menitikberatkan pada kesetaraan gender,” terangnya.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam paparannya menyebutkan, transformasi konsep pendidikan perlu menitikberatkan pada pembentukan karakter dan menumbuhkembangkan potensi kreatif peserta didik. Pendekatan tersebut diyakini tidak hanya berdampak positif terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yakni pendidikan bermutu dan inklusif.
Lebih luas, target SDGs ke-1 tentang pengentasan kemiskinan, SDG ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan SDG ke-10 tentang pengurangan ketimpangan juga akan secara korelatif bergerak membaik.
“Disrupsi teknologi ini dampaknya besar pada karakter anak bangsa saat ini. Kami berharap bapak ibu anggota DPR RI bisa membawa aspirasi ini, bahwa kita perlu menitikberatkan pada karakter pada usia emas, bukannya calistung,” terang Sutiaji. (ica/aim)