spot_img
Sunday, April 20, 2025
spot_img

Awas, Uang Palsu Marak Sasar Warung dan Swalayan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pelaku peredaran uang palsu (Upal) di Kota Malang masih meresahkan. Di momen Lebaran 2025, sejumlah pedagang dan kasir warung di wilayah Arjowinangun Kecamatan Kedungkandang jadi sasaran aksi pelaku upal.

Rahmat, kasir di salah satu swalayan sayur di kawasan Arjowinangun, mengaku selama musim Lebaran, setidaknya ada dua lembar uang palsu yang sempat diterima pihaknya dari pelanggan berbeda. Modus yang digunakan pelaku terbilang umum, yakni dengan belanja dalam jumlah kecil namun menggunakan uang pecahan besar dan meminta kembalian.

-Advertisement- HUT

“Rata-rata pakai pecahan seratus ribu. Mereka belanja sedikit, lalu saat ditanya ada uang pas, jawabnya tidak ada. Ujung-ujungnya minta kembalian. Setelah dicek, ternyata uang palsu,” ungkapnya kepada Malang Posco Media, Jumat (11/4).

Para pelaku penyebaran upal ini sering menggunakan pecahan uang besar. Terutama pecahan mirip Rp 100 ribu, yang digunakan untuk bertransaksi di tengah keramaian.

Kini, swalayan tempat Rahmat bekerja mewajibkan penggunaan lampu sinar violet untuk mengecek keaslian uang yang diterima. “Langkah ini sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tak terulang kembali,” lanjutnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Putri, kasir warung ayam krispi di kawasan yang sama. Ia mengaku kecewa karena menerima dua lembar upal pecahan Rp 100.000, dari pelanggan yang datang saat warungnya dalam kondisi ramai.

“Modusnya, uang palsu ini dilipat dan datang pas warung rame. Karena ramai, nggak sempat dicek. Sekarang uangnya saya lakban dan tempelkan supaya orang lain lebih waspada,” ujar Putri.

Ia menambahkan, uang palsu yang diterima memiliki ciri khas dari segi fisik. “Kertasnya mudah mengelupas, beda dengan uang asli. Kalau uang asli kan tidak seperti itu, dan tampak seperti dicetak dengan printer biasa. Ini jelas-jelas palsu,” tegasnya.

Putri berharap agar masyarakat lebih jujur dan tidak memanfaatkan kelengahan penjual kecil di tengah keramaian. “Kami ini juga mencari nafkah halal, tapi malah ditipu. Saya berharap masyarakat juga khususnya pelaku penyebaran upal ini bisa sadar, dan tidak mengulangi perbuatannya,” ungkapnya.

Pihak kepolisian saat ini lebih aktif melakukan edukasi terkait peredaran uang palsu yang kerap meningkat saat momen-momen ramai seperti Lebaran. “Edukasi dan peningkatan kewaspadaan kepada pelaku usaha terus digencarkan, untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Kami juga tetap akan melakukanpenyelidikan terhadap peristiwa peredaran upal ini,” ujar Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto. (rex/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img