MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyambut hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang kembali membuka layanan penukaran uang baru.
Kegiatan ini disambut antusias oleh ribuan masyarakat yang hadir di Gedung Kartini Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang, Kamis (28/3) pagi.
Kepala KPwBI Malang Febrina menyebutkan, bahwa kegiatan ini bertajuk Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024. Di momen kali ini, pihaknya sudah menyediakan sebanyak Rp 4,69 Triliun untuk bisa ditukarkan oleh masyarakat.
“Kuota ini dibagi untuk seluruh wilayah kerja KPwBI Malang. Untuk setiap kali penukaran dalam kegiatan SERAMBI ini, kami membuka sebanyak tiga ribu kuota penukaran,” jelasnya.
Ia mengatakan, setiap orang dapat menukarkan uang baru paling banyak Rp 3,8 juta setiap kali penukaran. Dari nominal tersebut, masyarakat mendapatkan penukaran uang baru dengan pecahan Rp 20 ribu sampai dengan Rp 1 ribu.
Pihaknya juga mengajak masyarakat, untuk mulai melakukan transaksi secara non-tunai (cashless). Dengan memanfaat QRIS, yang sudah disiapkan.
“Penukaran uang baru, ini bisa melalui scan barcode menggunakan QRIS. Karena masyarakat banyak yang belum berani bertransaksi dengan cara itu, karena tidak tahu. Ini kami dorong,” jelasnya.
Febrina mengatakan, masyarakat yang sudah menukar uang bisa memanfaatkan sisa saldo di akun bank atau e-wallet dengan QRIS.
“Kami menyediakan minyak goreng untuk masyarakat, dengan cara scan QRIS. Kemudian cukup memasukkan nominal sebesar Rp 2.024 saja. Nanti uang yang terkumpul, akan kami salurkan untuk bansos bagi yang membutuhkan,” lanjutnya.
Ia berterima kasih kepada masyarakat Malang, yang selalu antusias dalam momen ini. Selain itu, masyarakat juga secara tertib antre meskipun sudah sejak pagi hari.
“Terima kasih, masyarakat Kota Malang. Termasuk bank-bank lain yang juga menerima penukaran, seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank Jatim, Bank Jatim Syariah, CIMB Niaga, Bank Muamalat dan BTN. Semoga ini aman, nyaman dan masyarakat berkenan,” sebutnya.
Sementara itu, mewakili Pj Walikota Malang, Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Tabrani mengatakan semangat penukaran uang rupiah ini merupakan implementasi sebuah berkah.
Manfaat yang diberikan, yakni penukaran jasa uang rupiah yang menjadi bagian tradisi, untuk memberikan jasa penukaran uang. Namun demikian, masyarakat diminta untuk waspada potensi kriminalitas.
“Kami berpesan, untuk berhati-hati dalam menukar uang baru. Lebih baik memilih di tempat resmi. Apabila, transaksi di ruang terbuka maka potensi terjadinya kriminalitas juga lebih tinggi,” terangnya.
Salah satu masyarakat yang ikut menukarkan uang, bernama Abdul Hasyim, 80, mengatakan bahwa ia sudah sejak pagi mengantri. Ia menukarkan uang senilai Rp 1,5 juta untuk pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu.
“Tadi saya ke sini sama anak saya. Saya memang mau tukar uang di sini. Saya bawa Rp 1,5 juta. Pelayanannya bagus dan cepat,” ujarnya. (rex/bua)