Malang Posco Media – Belakangan ini peristiwa bunuh diri kerap terjadi di Kota Malang. Lokasinya di Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat). Jembatan baja dengan panjang 100 meter ini selalu ramai dipadati kendaraan apalagi di jam sibuk seperti pagi dan sore hari.
Herannya, meskipun kendaraan yang berlalu lalang sangat ramai masih ada aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan dari atas jembatan ini. Percobaan pertama dilakukan oleh seorang mahasiswa berinisial MN yang mencoba loncat dari atas jembatan di pagi hari pada, 1 September 2021 lalu.
Percobaan pertama ini berhasil digagalkan karena petugas kepolisian yang saat itu berjaga di Pos Polisi menemukan mahasiswa tersebut dan menggagalkan aksinya. Penyebab dari percobaan ini adalah tidak kuatnya pelaku memikirkan masalah keluarga, kuliah dan ekonomi yang selama ini ia pendam sendiri.
Percobaan kedua terjadi pada, 1 Agustus 2022, dimana seorang pelajar asal Kabupaten Malang berinisial TJS mondar mandir di atas jembatan dengan sesekali menengok ke bawah pada waktu siang hari. Tetapi percobaan ini juga digagalkan oleh petugas kepolisian karena mendapat laporan dari warga setempat.
Tak lama setelahnya, TJS kembali melakukan percobaan bunuh diri pada, Jumat 26 Mei 2023. Korban loncat dari atas jembatan. Jasadnya ditemukan pada waktu sore harinya. Polisi mengatakan bahwa alasan TJS mengakhiri hidupnya belum sempat diketahui.(detik.com/26/5/2023)
Tak lama setelah kejadian bunuh diri, media sosial diramaikan dengan pendapat berbagai pihak. Teman-teman maupun orang terdekat dari korban TJS sempat menyatakan di media sosialnya, bahwa penyebab bunuh diri tersebut adalah depresi yang cukup berat dan tidak bisa disampaikan atau diceritakan ke orang terdekat. Banyak yang bilang jika TJS orang yang jarang bercerita pada orang-orang terdekatnya terutama di hari sebelum dia melakukan percobaan bunuh diri. Maka dari itu Polresta Malang Kota bersama Mahasiswa jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya Malang membuat program kerja memasang Box Curhat di Jembatan Suhat.
Box Curhat itu diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin meluapkan isi hatinya melalui tulisan. Siapapun bebas berkeluh kesah dan menceritakannya di kertas berwarna-warni (sticky notes) yang sudah disediakan. Bukan hanya keluh kesah, pada box ini juga bisa menuliskan kalimat-kalimat positif yang bisa memotivasi dan saling mendukung satu sama lain.
Pada kalimat “Ada Hal Baik Apa Hari Ini?” yang ditempel di atas Box Curhat tersebut terlihat sangatsimple tetapi maknanya sangat menyentuh hati. Kalimat yang menyentuh hati lebih sering dipikirkan ketika seseorang dalam kondisi yang kurang baik. Kalimat tersebut bisa dijadikan semangat dan motivasi untuk tetap melakukan hal hal baik.
Beberapa orang yang memendam masalahnya sendiri akan cenderung memikirkan masalah tersebut terus menerus. Hal hal positif yang ia lakukan pada hari itu biasanya jadi dilupakan karena terlalu banyak mengingat masalah yang dihadapi dan dipikirkan. Ketika ia melakukan hal baik di hari itu sekecil maupun sebesar apapun hal yang dilakukan, akan lebih baik jika hal tersebut diingatkan agar pemikiran mengenai masalah yang ia punya sedikit demi sedikit ditimpa dengan hal-hal baik yang dilakukan hari itu.
Dikutip dari website humas.polri.go.id, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto melalui Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Akhmad Fani Rakhim mengatakan, Box Curhat yang dipasang pada salah satu sisi jembatan Suhat tersebut merupakan atensi khusus dari Polresta Malang Kota terkait maraknya aksi percobaan bunuh diri di Kota Malang.
Pihak Polresta juga mengatakan ke depannya akan menyiapkan konseling lanjutan bagi masyarakat yang membutuhkan. Jadi masyarakat yang butuh tindakan konseling bisa menuliskan nama dan nomor kontak pada kertas dimana ia menceritakan keluh kesahnya di Box Curhat, karena nantinya akan di cek secara berkala dibantu oleh pihak Sosiologi Universitas Brawijaya.
Bagi yang ingin menulis tanpa diketahui namanya juga bisa menceritakan masalah yang dihadapi sebagai anonymous. Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi beban masalah yang dirasa cukup rahasia atau masalah tersebut memang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Siapapun yang ingin menulis juga boleh membawa sticky notes yang sudah terisi dari rumah lalu memasukkan ke Box Curhat tersebut. Tidak harus ditulis di tempat.
Box Curhat ini terlihat sederhana tetapi bermakna besar. Tidak semua orang bisa menceritakan keluh kesahnya ke orang lain dengan mudah. “Saya tipe orang yang memendam semua masalah sendirian. Saya tidak begitu percaya dengan orang lain termasuk orang terdekat saya untuk menceritakan masalah yang saya alami. Menurut saya adanya box ini sangat membantu menenangkan diri saya ketika saya ingin bercerita tanpa diketahui orang lain. Biasanya saya menuliskan cerita tanpa nama, ini sudah cukup mengurangi beban masalah saya,” ujar salah satu mahasiswa yang menggunakan Box Curhat sebagai tempat menceritakan keluh kesahnya.
Mungkin dengan adanya Box Curhat ini juga bisa membuat semua orang menjadi lebih peka dengan sekitar. Jika beberapa orang di sekitar kita terlihat membutuhkan support yang lebih tetapi tidak bisa menceritakan masalah yang dihadapi, mungkin sebagai teman, keluarga atau saudara bisa selalu menemani saat ia merasa pada kondisi yang kurang baik. Perilaku seperti ini bisa mengurangi minat seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Jika dengan adanya Box Curhat bisa mengurangi tingkat percobaan bunuh diri di Malang. Semoga Box Curhat ini bisa sebarluaskan di beberapa tempat lain untuk mengurangi jumlah percobaan bunuh diri yang ada di Kota Malang dan Malang Raya. Sebab saat ini bukan hanya di Jembatan Suhat saja, tetapi kasus bunuh diri di Kota Malang mulai merambah ke daerah-daerah lainnya.(*)