MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Stabilisasi harga bahan pokok bukan perkara yang sederhana. Segala cara sudah dilakukan mulai pasar murah hingga operasi pasar sudah dilakukan secara periodik. Namun salah satu faktor yang turut mempengaruhi adalah biaya transportasi yang dirasa masih bisa diintervensi agar bahan bahan pokok lebih terjangkau harganya.
Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM mengatakan, faktor itu sudah menjadi salah satu permasalahan yang telah dikaji oleh Pemkot Malang. Apabila berbagai upaya intervensi sudah dilaksanakan maksimal namun kondisi pasar masih ditemukan indikasi inflasi, maka pihaknya masih memiliki opsi untuk memaksimalkan penggunaan BTT (Belanja Tidak Terduga).
“Tahun ini kami, BTT ada Rp 9 Miliar. Itu untuk bencana, darurat dan sebagainya. Tapi salah satu yang diperbolehkan untuk menekan terkait dengan inflasi ini. Kami akan melihat dulu situasinya. Kemudian juga terkait dengan transport, akan kami lihat dulu, apabila (Pasar Murah) ini masih belum cukup menekan inflasi, baru kami akan cairkan BTT,” ungkap Wahyu kepada Malang Posco Media.
BTT ini nantinya akan dikucurkan dalam bentuk subsidi. Sehingga persoalan biaya transportasi, bisa lebih ditekan. Alhasil diharapkan harga bahan pokok yang diangkut menjadi lebih terjangkau.
“Seperti beras, kami coba dengan subsidi. Tadi dari Bulog untuk transport yang menuju kelurahan, kami support transportnya jadi harganya tetap sama. Karena beras dari Bulog ke tempat lokasi ada biaya. Jadi harga beras naik. Nah ini kami support jadi harga beras sama seperti di Bulog,” tambahnya.
Hal ini pun kemudian bisa dilakukan dengan pelaksanaan Pasar Murah. Paket sembako dijual dengan harga murah dan terjangkau. Masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Terlepas dari itu, Wahyu menegaskan berbagai upaya akan dilakukan sebaik mungkin untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok sehingga tidak sampai terjadi inflasi. Persoalan ini pun menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi. Jika dirasa tingkat inflasi sudah darurat, maka opsi BTT tersebut siap dikucurkan.
“Kalau dirasa belum darurat, saya rasa dengan apa yang kami lakukan saat ini masih baik. Masih terkontrol, hanya beberapa komiditi yang cenderung naik. Itu kami intervensi terus supaya inflasi tidak naik, itu upaya kami,” pungkas Wahyu. (ian/aim)