spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Bukan Untung Malah Buntung, Utang Ratusan Juta Raib, Jadinya Depresi Berat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Sudahlah, setop main slot dan judi online! Berawal dari iseng, berujung puyeng. Banyak pemain judol, seperti judi slot hingga taruhan bola jadi korban. Bahkan, beberapa di antaranya depresi berat.

Salah satu korban inisial BS, mengaku  ia terjebur ke dunia perjudian sejak tahun 2020 lalu. Saat itu, usianya baru masuk 24 tahun, yang hidup di tengah keluarga sederhana.

- Advertisement -

“Berawal dari  Rp 50 ribu untuk deposit (depo), siapa tahu jadi (dapat untung). Kenal slot karena lingkungan, yang juga pemain. Dan saat itu, sudah punya tabungan sekitar Rp 80 juta sambil bekerja di perusahaan swasta dan freelance,” ceritanya.

Namun  hasratnya untuk menang atau dalam istilah judi online yakni jackpot (JP), justru menggelapkan matanya. Uang tabungan yang semulanya untuk membuka usaha kecil-kecilan dan modal nikah  mulai tersedot.

“Mengambilnya mulai dari puluhan ribu, sampai pada akhirnya ludes. Ditambah sempat utang ke pinjaman online (pinjol), sampai tujuh akun dengan total mencapai Rp 18 juta,” lanjutnya.

Uang hasil pinjamam itupun ikut ludes hanya dalam tiga bulan saja. Memang dalam perjalanan judinya, ia pernah JP hingga Rp 25 juta. Nominal itu tidak seberapa dari depo yang sudah dimasukkan, belum lagi uang itu juga habis masuk lagi ke akun judinya.

“Di pertengahan tahun 2023, saya sempat memberanikan diri meminjam bank atas nama kakak saya, sebesar Rp 150 juta. Kemudian bisa membuka usaha bengkel kecil-kecilan. Namun, akibat kebodohan saya, akhirnya kembali depo ke 5-10 akun,” lanjutnya.

Ia kembali tertarik depo mulai dari nominal Rp 300 ribu hingga Rp 5 juta. Semuanya itu karena napsu pribadi, dan masih ada pikiran untuk menang. Sampai di Desember 2023, hartanya ludes tak bersisa tersedot judi online lagi.

“Kemudian  stres, depresi, frustasi, sampai hilang arah. Di hati dan benak saya muncul perasaan ingin mengakhiri hidup  dan ini selalu ada,” lanjutnya.

Ia mulai menempuh jalur pertobatan, dengan meniatkan diri berhenti depo lagi. Kemudian, ia juga  kepada keluarga dan istrinya, atas apa yang sudah dikerjakannya selama ini. Sejak awal 2024, ketenangan batin mulai menghampirinya.

“Saya sudah mengikhlaskan semua kekalahan saya. Semoga saya bisa melunasi semua  utang saya dan setop judi selamanya. Semangat buat teman-teman yang sedang berproses tobat, memang berat tapi tidak ada kata terlambat untuk berhenti,” jelasnya.

Gelapnya dunia perjudian online ini, juga sempat dirasakan oleh pemuda berinisial KK, 26, asal Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Ia bahkan terjerumus di dunia judi online sejak duduk di bangku SMP, saat 2013 lalu.

“Waktu itu karena sekolah sama bekerja, jadi ada rasa bingung mau menghabiskan uang ke mana. Akhirnya nyoba dan keterusan di judi online,” sebutnya kepada Malang Posco Media.

Lagi-lagi, bukan  untung malah buntung. Ia pernah depo hingga Rp 45 juta. Selain itu,  pernah mengajukan pinjaman di bank, mencapai Rp 100 juta dan semuanya kandas.

“Saya kecanduan karena sensasi ketika JP, namun tetap saja uang hasil JP sekitar Rp 60 juta, juga masuk lagi ke judi online dan tidak membuahkan apa-apa,” sebutnya.

Kecanduan judi online membuatnya stres berkepanjangan. Ia sempat mengalami depresi, meskipun masih berusaha mengontrol diri, namun tetap saja lilitan hutang menghantui.

“Akhirnya karena stress itu, saya mencoba kabur dan bekerja di luar negeri. Mengerjakan apapun, yang penting kabur dari Indonesia. Saat ini kadang keinginan untuk depo masih muncul, tapi tetap keinginan lepas dari judi online ini pasti ada,” sebutnya.

Kini KK masih fokus memperbaiki kehidupannya, ia harus menyelesaikan semua hutangnya. “Saya masih bujang, dan belum menikah karena masih menata hidup,” pungkasnya. (rex/van)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img