MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beras menjadi salah satu komoditi yang mengalami gejolak harga beberapa waktu terakhir. Bahkan dari data BPS Kota Malang, komoditi beras menjadi salah satu yang mempengaruhi laju inflasi. Yakni dengan kenaikan harga sekitar 2,81 persen dari bulan ke bulan pada Januari kemarin
Kendati begitu, kenaikan harga beras ini masih dirasakan oleh masyarakat. Sebagian masyarakat kemudian ada yang memilih untuk beralih ke beras premium dengan harga yang lebih tinggi.
“Yang biasa (medium) itu naiknya memang Rp 1.000 – Rp 2.000. Tapi saya sendiri mending sekalian beli yang lebih bagus saja, karena selisihnya hanya Rp 4.000 sampai Rp 6.000. Belinya langsung yang lima kiloan,” kata Husna, salah satu ibu rumah tangga di Kota Malang, Kamis (2/2) kemarin.
Permasalahan kenaikan beras ini sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak awal Januari lalu. Kenaikannya memang tidak signifikan, namun terus terjadi hingga saat ini. Kondisi ini ditengarai karena adanya faktor cuaca dan panen di tingkat petani. Padahal, pada akhir tahun lalu, sebelumnya sudah dipastikan pasokan beras mencukupi
Menyikapi permasalahan ini, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Burhanudin Al Jundi belakangan telah menggelontor beras ke pasar-pasar di Kota Malang untuk menstabilkan harga. Harganya sekitar Rp 47 ribu per lima kilogram atau tidak sampai Rp 10 ribu per kilogram.
“Total yang digelontorkan ada satu ton setiap pasar dengan satu bungkusnya seberat lima kilogram. Berasnya ini kualitas medium, banyak diminati juga sama masyarakat,” terang Jundi.
Ia berharap harga beras bisa segera stabil sembari menunggu panen raya dalam waktu dekat ini. “Maret panen raya, semoga stoknya melimpah. Faktor naiknya harga beras ini karena distribusi, tapi untuk stok masih ada sehingga kita bisa menggelontorkan beras dengan harga murah,” pungkas Jundi. (ian/aim)
