MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang dipastikan masih terus berjalan, meski progres penerima manfaatnya tergolong masih sangat minim. MBG yang ada saat ini, memang baru mengandalkan anggaran dari pusat dan belum ada petunjuk untuk intervensi dari daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menyampaikan, pihaknya telah mempunyai basis data calon penerima MBG se-Kota Malang. Yakni ada sebanyak 137 ribu siswa yang nantinya bisa menerima MBG. Dari jumlah itu, anggaran yang dibutuhkan untuk MBG bisa mencapai Rp 2,5 Miliar per hari.
“Tapi itu kan dulu perhitungannya dengan harga Rp 15 ribu per porsi. Kalau sekarang kan Rp 10 ribu, jadi ya sekitar Rp 1,8 miliar per hari. Apakah nantinya dengan APBD, sampai saat ini belum ada petunjuk. Masih pakai anggaran pusat,” terang Suwarjana, Selasa (4/3).
Skema penganggaran untuk MBG memang terdapat beberapa kemungkinan. Yakni dengan anggaran pusat dan dengan pendampingan APBD, tapi juga ada wacana nantinya MBG bakal dicover dengan APBD dan CSR.
Sebagai informasi, pelaksanaan MBG di Kota Malang sampai sekarang baru ada di dua sekolah tingkat SD dan satu sekolah tingkat SMP. Untuk di tingkat SD, MBG dilaksanakan oleh CSR, dengan biaya Rp 15 ribu per porsi. Berbeda dengan MBG dari pusat yang hanya Rp 10 ribu per porsi.
“Makanya sempat ada usulan dari dewan, minta per porsi tetap Rp 15 ribu, nanti Rp 5 ribunya dari APBD. Hanya saja sampai sekarang belum ada pembahasan dan belum ada petunjuk teknis MBG,” tambahnya.
Sementara untuk MBG di tingkat SMP, yakni ada di SMPN 25 dengan dapur SPPG berada di Ponpes Bahrul Maghfiroh. Meski per porsi Rp 10 ribu, Suwarjana menyebut sampai saat ini pelaksanaan MBG dinilainya cukup bagus dan berjalan dengan lancar.
“Yang di Ponpes Bahrul Maghfiroh itu sementara untuk SMPN 25, satu itu dulu. Itu sudah sejak dua mingguan kemarin dan sampai saat ini berjalan lancar. Untuk yang SPPG Lanal, kami masih belum dapat informasi kembali,” pungkasnya. (ian/aim)