.
Thursday, December 12, 2024

Canangkan Imunisasi Rotavirus untuk 11 Ribu Bayi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang memberi atensi khusus terhadap antisipasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Salah satunya adalah penyakit diare parah pada bayi yang disebabkan oleh Rotavirus. Pencegahan infeksi Rotavirus sendiri kini telah dicanangkan di Kota Malang dengan adanya imunisasi secara gratis.

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat  menjelaskan, kegiatan imunisasi merupakan upaya paling efektif dan efisien untuk mencegah penyakit berbahaya. Kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai jika imunisasi merata tinggi di suatu wilayah.

“Oleh karena itu untuk mengantisipasi penurunan cakupan imunisasi yang dapat mengakibatkan peningkatan kasus PD3I, maka perlu dilakukan upaya segera untuk menutup immunity gap,” jelas Wahyu.

Ia menyebut, capaian IDL di seluruh Puskesmas Kota Malang pada tahun 2022 kemarin sebesar 94,1 persen. Angka capaian ini meningkat dibanding tahun 2021 yang sebesar 93 persen. Sehingga butuh penguatan kolaborasi seluruh elemen dalam rangka menyukseskan imunisasi untuk anak sehat Kota Malang Hebat terus dilakukan.

“Kami mendorong agar capaian imunisasi ini terus meningkat dengan partisipasi masyarakat,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif menambahkan untuk mengurangi insiden diare pada bayi itu, maka pihaknya menggelar Advokasi dan Sosialisasi Program Imunisasi yang digelar di Hotel Atria Kota Malang, Jumat (20/10) kemarin.

Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait, mulai dari lurah, camat, organisasi profesi, tokoh agama, akademisi, TP PKK tingkat kecamatan, kader Posyandu tingkat kelurahan serta perwakilan klinik dan rumah sakit di Kota Malang.

“Sasarannya vaksin rotavirus ini mulai bayi umur 2 bulan. (Dilakukan) 2 kali, jadi untuk umur 2 bulan sekali, kemudian jarak satu bulan diberikan lagi. Rotavirus ini resmi dari Kemenkes, gratis untuk masyarakat,” ujar Husnul kepada Malang Posco Media.

Imunisasi Rotavirus ini bentuknya vaksin tetes, sama seperti vaksin polio. Ditegaskan Husnul, tidak ada efek samping setelah pemberiannya kepada bayi karena berupa vaksin tetes. Berbeda dengan vaksin injeksi, dimana memang ada beberapa kejadian efek samping seperti demam dan sebagainya. 

“Rotavirus ini sudah kita lakukan, cuma ini launchingnya saja. Sudah serentak di 5 kecamatan. Target sasarannya insya Allah sekitar 11 ribu an,” sebutnya.

Selain imunisasi Rotavirus, dalam kegiatan kemarin juga ditekankan imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks pada perempuan. Sasarannya merupakan siswa perempuan kelas 5 dan kelas 6 SD. Pelaksanaannya akan dilakukan bersamaan ketika Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Oktober sampai November nanti.

Untuk mensukseskan kedua hal itu, pihaknya perlu melakukan penguatan imunisasi kepada semua stakeholder tersebut. Termasuk pada pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Harapannya partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu untuk berbagai macam imunisasi juga bisa meningkat. Sebab, tidak dapat dipungkiri tingkat partisipasi masyarakat dirasa sulit, terutama di usia 11 bulan hingga 23 bulan.

“Karena (berpikir) sudah melewati imunisasi dasar lengkap, jadi sudah dianggap selesai imunisasinya. Padahal ada imunisasi lanjutan, nah ini yang dikuatkan nantinya,” tuturnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img