.
Thursday, December 12, 2024

Cegah Banjir Bandang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Banjir sejatinya akibat pelanggaran dan perubahan fungsi. Karena idealnya banjir bisa diantisipasi bila semua elemen penyebabnya bisa ditekan, bahkan distop. Biasanya banjir penyebabnya karena pola hidup membuang sampah sembarangan ke sungai dan sejenisnya.

Kini banjir tak hanya persoalan sampah. Tapi sudah lebih luas lagi. Walhi Jatim menyebut banjir disebabkan karena berubahnya iklim dan berubahnya fungsi lahan di lereng Gunung Arjuno. Kondisi ini yang terjadi di Dusun Beru Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Banjir bandang ini akhirnya merendam 42 rumah dan merusak 3.560 meter. Kondisi ini sudah saatnya dihentikan. Karena banjir bandang ini hampir setiap tahun terjadi. Bahkan pada tahun 2021 lalu sempat menelan korban jiwa. Lima tahun belakangan, banjir ini selalu menjadi langganan dan membuat trauma masyarakat.

Karena itulah, butuh solusi yang sangat mendesak. Bila tidak, maka ancaman banjir ini akan selalu menghantui. Bisa jadi banjir yang akan datang lebih besar dan lebih parah lagi. Untuk itu para stakeholder terkait harus segera marapatkan barisan.

Harus ada aksi nyata bagaimana mencegah terjadinya banjir bandang di masa masa mendatang. Kalau Walhi Jatim menyebut ada perubahan fungsi lahan, maka harus dipetakan sudah berapa hectare fungsi lahan yang berubah dan bagaimana cara mengantisipasinya. Sehingga ke depan harus diterapkan kebijakan larangan alih fungsi lahan di lahan yang memang rawan.

Selain itu, mitigasi yang terdekat dengan warga juga butuh dilakukan. Apakah meninggikan tanggul di sepanjang aliran sungai Paron atau pengerukan sungai Paron lebih dalam lagi. Karena kalau tidak ada upaya kongkret, maka banjir bandang akan tetap menjadi momok yang bisa datang dan menerjang setiap saat.

Upaya ini sifatnya mendesak karena butuh penanganan cepat. Bila tidak, maka masyarakat yang berada di sepanjang sungai Paron ini terancam. Hidupnya pasti tidak tenang karena saat hujan deras datang, mereka harus siap-siap menjadi korban luapan banjir dengan material-material yang membahayakan.

Apalagi banjir yak hanya mengalirkan air yang keruh. Tapi juga kayu-kayu dan segala jenis sampah. Kondisi ini juga patut dievaluasi bersama. Bagaimana aliran sungai yang sejatinya harusnya air berubah menjadi campuran segala hal.

Perilaku hidup bersih dan larangan membuang sampah sembarangan juga patut diperketat. Sosialisasi ini penting agar masyarakat juga peduli terhadap lingkungan sungai. Apalagi dampaknya sudah sangat nyata. Tak hanya mengancam rumah, jalan, tapi juga mengancam keselamatan masyarakat. Idealnya, kalau banjir bandang ini sudah terjadi hampir setiap tahun, maka pemerintah kota dan pemerintah desa setempat bisa mengajukan program nyata untuk mencegah banjir bandang ini. Karena sifatnya super prioritas. Saatnya wakil rakyat bicara dan beraksi nyata untuk masyarakat. Agar banjir bandang tak lagi mengancam masyarakat.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img