.
Sunday, December 15, 2024

Cegah Hipertensi Pada Remaja

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Penyakit hipertensi merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tekanan darah melebihi batas normal. Penyakit hipertensi datang tidak menampakkan gejalanya namun dapat merenggut nyawa secara tiba-tiba atau biasa disebut The Sillent Killer.

Penyakit hipertensi menjadi salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang oleh masyarakat. Penyakit hipertensi banyak terjadi pada usia-usia lanjut, namun tak kalah juga pada usia remaja.

Pada remaja hipertensi juga merupakan suatu masalah, karena remaja yang mengalami hipertensi dapat terus berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko yang lebih tinggi. Penyakit hipertensi biasanya muncul dengan adanya tanda dan gejala, namun seringkali datang tanpa tanda dan gejala.

Beberapa gejala muncul sekaligus dan dianggap berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Tanda-tanda tersebut mungkin berbeda untuk setiap orang dan gejalanya sebanding dengan penyakit lainnya. Seperti mengalami sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, pusing, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, mata kabur,  telinga berdengung dan berdarah di hidung.

Tanda dan gejala hipertensi yang sering dialami yaitu sakit kepala. Tekanan darah tinggi biasanya menyebabkan sakit kepala di kedua sisi kepala, sakit kepala cenderung berdenyut dan sering menjadi lebih buruk saat bergerak. Penyakit hipertensi terus menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keaadaan fisik, dan obat-obatan

Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan gaya hidup. Faktor tersebut di antaranya adalah berat badan berlebih atau obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga atau faktor genetik, ras atau etnik, usia, konsumsi garam yang tinggi, merokok, aktivitas fisik atau olahraga dan pengetahuan rendah.      Salah satu penyebab utama ketidakmampuan untuk mengontrol tekanan darah adalah kurangnya pengetahuan tentang hipertensi. Remaja masih melakukan banyak aktivitas yang tidak sehat, seperti makan sembarangan, tidur larut malam, dan kurang olahraga.

Karena banyaknya kemajuan teknologi informasi, remaja lebih cenderung menghabiskan banyak waktu di depan komputer atau laptop untuk mencari hiburan atau informasi terkait dengan tugas sekolah. Kebanyakan dari mereka  juga jarang berolahraga, sehingga sering merasa tidak fit, capek, dan sering ngantuk.

Para remaja terutama laki-laki bahkan sering mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok yang dimana dapat memicu penyakit hipertensi. Hipertensi pada remaja dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, kualitas tidur yang buruk, dan aktivitas fisik yang kurang.

Selain dari faktor gaya hidup, faktor genetik juga dapat mempengaruhi munculnya penyakit hipertensi pada remaja. Remaja yang berasal dari keluarga dengan riwayat hipertensi, mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita hipertensi dibanding dengan keluarga tanpa riwayat hipertensi.

Penyakit hipertensi akan terus meningkat seiring dengan betambahnya usia. Faktor ras atau etnik yang dimaksud yaitu perbedaan orang berkulit hitam dan berkulit putih. Armilawati (2007) mengungkapkan “Etnis jumlah penderita hipertensi berkulit hitam 40 persen akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang berkulit putih, karena orang berkulit hitam mempunyai kadar renin yang rendah.”

Tekanan darah pada tubuh akan meningkat ketika kadar renin yang bermasalah atau rendah. Oleh karena itu, orang berkulit hitam lebih rentan terkena hipertensi daripada orang berkulit putih.

Jika hipertensi pada remaja tidak ditangani dengan benar, akan berdampak pada kualitas hidup mereka di masa depan. Oleh karena itu, remaja harus berusaha mencegah hipertensi dengan menjalani gaya hidup sehat. Untuk mencegah efeknya pada usia dewasa, hipertensi seharusnya dapat dicegah pada usia muda.

Hipertensi dapat dicegah dengan menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara teratur. Selain itu, para remaja dapat mencegah hipertensi dengan tidak merokok, tidak mengonsumsi garam berlebihan, mengurangi konsumsi lemak jenuh, tidak mengonsumsi alkohol, menghindari obesitas, melakukan aktivitas fisik, mengelola stres dengan baik.

Masalah pencernaan dan risiko penyakit hipertensi dapat muncul dari pola makan yang tidak teratur. Untuk memulai pola makan yang lebih sehat, tidak boleh melewatkan sarapan, menghindari konsumsi kopi atau minuman yang mengandung kafein yang berlebihan, minum lebih banyak air putih setidaknya dua liter setiap hari, mengurangi porsi makanan kemasan, makan lebih banyak buah dan sayuran, mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah garam maupun lemak dan makan dengan teratur dan tepat waktu.

Tidak hanya mengatur pola makan yang baik bagi penderita hipertensi, selain itu dapat dilakukan program diet yaitu diet DASH. Diet DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Dengan melakukan diet ini, penderita dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Diet DASH berfokus pada lemak dan kolesterol yang rendah, protein yang cukup, dan diet yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Diet DASH diterapkan sepanjang tahun sampai kebiasaan makan yang sehat telah dibentuk. Aturan frekuensi makan tiga kali sehari dan porsi makanan 2000 kalori.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu, batasi konsumsi daging, hindari margarine, minyak kelapa, atau mentega, ganti susu skim dengan susu full cream, kurangi gula, makanan manis, dan perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Selain diet DASH terdapat pengobatan herbal bagi remaja yang telah menderita penyakit hipertensi dengan mengonsumsi air rebusan daun seledri. Daun seledri memiliki kandungan Apigenin, yang dapat mencegah pembuluh darah menyempit dan dapat mengendurkan otot arteri atau merelaksasi pembuluh darah. 

Kandungan seledri lainnya, seperti serat, kalium, magnesium, zat besi, dan vitamin C, dapat memengaruhi tekanan darah. Magnesium dan zat besi dapat memberi gizi pada sel darah serta membuang simpanan lemak berlebih, mencegah arterosklerosis, yang menyebabkan pembuluh darah kaku, sementara kalium membantu menyeimbangkan natrium di dalam tubuh, yang merupakan salah satu penyebab hipertensi.

Untuk membuat rebusan daun seledri yaitu dengan langkah pertama cuci daun seledri yang akan digunakan dan potong menjadi ukuran kecil. Rebus daun seledri dengan air mendidih selama lima hingga sepuluh menit. Saring dan minum ketika masih hangat.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img