MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Perhubungan Kota Malang proaktif meminimalisir kecelakaan dan meningkatkan keselamatan dalam berlalu lintas. Salah satu yang dilakukan yakni memaksimalkan voice announcer yang biasa terdapat di APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) di tiap persimpangan.
Dengan voice announcer, petugas yang berada di Area Traffic Control System (ATCS), bisa langsung memberikan edukasi hingga teguran berupa suara yang keras kepada para pengendara. Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menambah voice announcer ini di sejumlah persimpangan.
“Tahun ini ada dua tambahan kalau tidak ada halangan. Nanti menunggu keputusan KUA-PPAS, mudah-mudahan dapat dua titik yaitu di Jalan Kawi-Ijen dekat rumah dinas (wali Kota Malang), kemudian di Simpang Galunggung,” ungkap Jaya, sapaannya kepada Malang Posco Media, Selasa (30/7) kemarin.
Disebutkan Jaya, di Kota Malang ini terdapat 27 APILL yang masih aktif di persimpangan. Sedangkan yang terhubung ke ATCS hanya 16 APILL. Sementara yang dilengkapi voice announcer atau pengeras suara, baru empat titik. Yakni di Simpang Ciliwung, Simpang tiga Ahmad Yani (Sabilillah), Simpang Kaliurang dan Simpang Kelud.
Jaya menyadari, Dishub tidak memiliki kewenangan untuk menindak pelanggaran lalu lintas, karena hal tersebut kewenangan kepolisian. Namun dengan adanya ATCS dan dilengkapi dengan voice announcer, pihaknya bisa proaktif dalam meningkatkan kesadaran dan keselamatan para pengendara.
“Harapannya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka menjamin berkendara yang aman, nyaman dan berkeselamatan. ATCS yang kami pakai ini, tujuannya untuk pembinaan, pembelajaran, dan edukasi pada masyarakat. Sehingga kami memanfaatkan semaksimal mungkin dengan imbauan,” tutur Jaya.
Ia yakin dengan menggunakan fasilitas tersebut, tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas bisa ditekan dan diminimalisir. Jaya menegaskan, upaya edukasi yang bersifat sosialisasi ini tentu membutuhkan waktu yang panjang.
“Tidak bisa satu dua hari. Makanya kami jadwalkan setiap hari, selalu mengingatkan pada pengendara. Baik yang melanggar maupun imbauan dalam berkendara yang baik di jalan,” tambah dia.
Salah satu petugas ATCS Ajeng Ratna Sari, yang kerap mengisi voice announcer mengaku tiap harinya ia bisa menegur dan mengingatkan sampai 50 pengendara. Ketika menegur, Ajeng mengaku melakukannya secara santun dan humanis. Bahkan tak jarang, ia sampai menyelipkan pantun-pantun jenaka agar bisa mengena di masyarakat.
“Pelanggarannya yang banyak sejauh ini adalah tidak menggunakan helm, kemudian pengendara sambil merokok. Kami prioritaskan itu karena memang di masyarakat saat ini banyak yang berkendara sambil merokok,” tutupnya. (ian/aim)