.
Friday, December 13, 2024

CFD Reborn, Harus Lebih Rapi dan Lebih Nyaman

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Car Free Day (CFD) sejatinya bukan hanya hari bebas kendaraan di jalan yang sudah ditentukan. Tapi CFD menjadi area yang nyaman bagi masyarakat menikmati suasana sambil berolahraga. Namun masalah selalu muncul, kalau masyarakat sudah berkumpul di satu tempat.

Ibarat gula, selalu ada semut yang datang. Begitu juga problem klasik yang terjadi di CFD Kota Malang, tepatnya di Jalan Ijen. Tanpa diundang, para PKL datang mencari lokasi-lokasi di dekat kawasan CFD. Tak peduli menabrak aturan, PKL tetap merangsek karena merasa banyak masyarakat menikmati Jalan Ijen.

Urusan PKL ini banyak jenisnya. Ada PKL yang sudah masuk zona PKL di kawasan Museum Brawijaya, ada PKL di kawasan Jalan Wilis dan Jalan Retawu. Dan ada juga PKL yang tersebar di luar zona tadi alias yang berkeliaran di lokasi CFD.

Tak hanya urusan PKL yang membuat Pemkot Malang pusing. Urusan parkir juga tak kalah memusingkan. Betapa tidak, parkir yang selama ini ada, membuat lalu lintas orang yang akan memasuki CFD menjadi tidak nyaman. Keluar masuknya kendaraan parkir juga membuat suasana makin krodit.

Persoalan parkir inilah yang harus diseriusi oleh Pemkot Malang. Dalam hal ini PJ Wali Kota Malang, Sekda Kota Malang, Dinas Perhubungan dan Diskopindag Kota Malang. Karena salah satu persoalan parkir di Jalan Retawu dan Jalan Wilis, maka harus ada pemisahan yang jelas. Mana yang dipakai parkir, dan mana yang diperuntukkan untuk PKL. Atau kalau tidak, dua tempat itu dilarang untuk parkir sehingga PKL bisa diatur dengan baik.

Termasuk menata parkir di Jalan Semeru. Agar akses masyarakat menuju CFD juga nyaman. Begitu juga menyatukan PKL di parkir Stadion Gajayana atau PKL Wisata Belanja Tugu (WBT) dengan CFD. Bagaimana parkir dan PKL bisa tertata rapi.

Ideal, ketika menikmati CFD, masyarakat jangan membawa mobil. Cukup sepeda motor atau sepeda angin. Karena kalau masyarakat membawa mobil, maka yang terjadi bukan CFD yang nyaman, tapi urusan parkir dan kemacetan yang justru harus diurusi oleh Pemkot Malang. Sementara esensi CFD-nya malah terabaikan. Termasuk soal hewan peliharaan. CFD itu tempat olahraga dan jalan-jalan yang nyaman menikmati suasana. Dilengkapi kegiatan rekreatif yang menyehatkan dan menghibur. Jangan sampai ke CFD malah rasanya sumpek, ruwet, takut dan was-was karena adanya hewan peliharaan yang berbahaya. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img