Oleh: Sugeng Winarno
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Muhammadiyah Malang
Film “Ipar Adalah Maut” viral. Film layar lebar yang diangkat melalui storyteller akun Instagram dan tiktok @elizasifaa jadi perbincangan seru. Kasus serangan hacker pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) juga tak kalah seru. Serangan hacker benar-benar mematikan. Data publik yang bisa diselamatkan hanya dua persen dan yang lain bocor. Tak hanya Ipar yang bisa jadi maut, sebenarnya kebocoran data juga bisa sangat mematikan.
Seperti telah ramai diberitakan media, Hacker telah menyerang PDNS 2 yang berpusat di Surabaya. Serangan yang berlangsung sejak, Kamis (20/6/2024) itu menyebabkan tak kurang 210 instansi pusat dan daerah terdampak. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa data-data PDNS yang diserang ransomware dipastikan sudah tak bisa direcovery atau dipulihkan.
Serangan ransomware berjenis braincipher lockbit 3.0 yang dilancarkan oleh hacker sangat mematikan. Walaupun kabarnya hacker telah minta maaf dan akan memberikan kunci untuk membuka enskripsi data PDNS pada, Rabu (3/7/2024), namun menurut banyak pakar keamanan siber, bisa jadi ini modus baru hacker dalam melancarkan serangannya lebih lanjut. Data-data penting PDNS jelas telah dikuasai hacker. Kalau toh akan dikembalikan, bisa jadi data-data itu telah di copy mereka.
Tambang Minyak Baru
Data adalah tambang minyak baru (data is the new oil). Bahkan data bisa lebih berharga dari minyak (oil). Data yang akurat adalah kekayaan baru yang sangat berharga, bahkan nilainya bisa lebih berharga dari pada minyak. Data bisa sangat berarti dalam perencanaan pembangunan. Maka, beragam data masyarakat menjadi hal yang sangat menentukan dalam mendukung keberhasilan pembangunan.
Semua jenis data menjadi hal yang sangat berharga saat ini. Sebut saja data tentang pengguna HP di Indonesia. Data berupa identitas pribadi seperti NIK juga super penting. Data terkait penduduk miskin penerima bantuan pemerintah juga menjadi data yang penting agar tak terjadi pemberian bantuan yang salah sasaran. Dalam banyak kasus, kehadiran data menjadi unsur kunci keberhasilan sebuah program.
Data bisa bermakna sumber tambang seperti tambang minyak bagi mereka yang akan menggunakan data tersebut untuk kepentingan bisnis dan politik. Data menjadi aset bisnis yang super mahal saat ini. Demikian pula dalam dunia politik. Banyak contoh kasus permainan politik yang bersumber dari data personal. Kasus bocornya data pengguna media sosial di Indonesia yang sempat heboh dalam skandal Cambridge Analityca saat Donald Trump ikut kontestasi pemilu Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Bocornya data pemilik seluler di Indonesia juga menjadi new oil bagi pelaku pinjaman online (pinjol) ilegal. Beberapa pinjol ilegal ada yang menggunakan personal data masyarakat untuk melancarkan aksi jahatnya. Data berupa nomor kontak telah digunakan oleh sejumlah layanan pinjol untuk meneror orang dengan dalih mereka telah menunggak membayar tagihan pinjol. Aneka kejahatan muncul memanfaatkan data personal yang ditambang di ruang digital.
Berharap pada White Hat Hacker
Secara umum, hacker dikenal sebagai kegiatan kriminal yang melakukan aksi ilegal. Ada tiga jenis hacker, yakni black hat, white hat, dan grey hat hacker. Black hat adalah jenis hacker yang mengakali sistem komputer pihak lain dengan niat dan tujuan yang buruk.
Bisa jadi tujuan mereka untuk mencuri data pribadi, memeras uang pihak yang di hack, atau mengutak-atik website agar tak bisa dibuka oleh pengunjungnya. Tujuan pelaku black hat hacher adalah untuk mendapatkan keuntungan dari segi uang dan menjadi terkenal.
Hacker ternyata ada yang punya tujuan baik. White hat hacker punya motif yang baik. Mereka biasanya adalah para programmer, developer, atau orang yang jago di bidang teknologi tetapi tidak menyalahgunakan kemampuannya itu. Hacker jenis ini biasa disebut hacker putih atau ethical hacker. Mereka menggunakan kemampuannya untuk mengetes sebuah sistem, mencari celah mana yang harus diperbaiki, mengutak-atik interface sampai dirasa pas.
White hat hacker inibiasanya menjalankan aksinya seizin pemilik sistem komputer. Dalam sejumlah kasus, kelompok peretas white hat justru berguna untuk mengembangkan sebuah sistem dan aspek penting di dalamnya. Aksi white hat ini biasanya cukup bisa diandalkan terutama untuk melawan serangan dari black hacker. Dalam sejumlah kasus, hacker putih ini bisa melumpuhkan aksi hacker hitam.
Sementara jenis grey hat hacker masuk kategori hacker hitam dan putih. Hacker ini tidak melakukan peretasan dengan motif jahat, tetapi proses melakukannya tidak selalu legal atau etis. Aksi hacker ini dengan menemukan celah sebuah website, lalu masuk ke celah tersebut tanpa izin pemilik. Meskipun tidak melakukan kegiatan buruk, tindakan mengutak-atik sistem keamanan sebuah website tanpa izin merupakan tindakan ilegal.
Kemenkominfo dan BSSN telah mengerahkan segala upayanya. Namun, harus diakui serangan hacker lebih canggih. Kebocoran data jadi pintu masuk aneka kejahatan digital. Kebocoran data bisa jadi ancaman serius bahkan maut bagi para pemilik data. Penyelamatan data publik jadi harga mati kalau tidak mau kejahatan digital semakin merajalela. (*)