NEW MALANG POS – Komisi A dan C DPRD Kota Batu memberikan batas waktu tiga bulan kepada manajemen Hotel Grand City Batu untuk membongkar taman di atas sungai. Penutupan sungai yang dijadikan taman itu menghambat aliran sungai. Serta jembatan penghubung dari hotel depan dengan hotel belakang yang sudah beda wilayah desa.
Ketua Komisi A, Dewi Kartika juga mengatakan, dalam kunjungan dewan sudah ada keputusan jangka waktu penyelesaian pembongkaran taman. Manajemen hotel diberikan waktu tiga bulan ke depan untuk membongkar taman di atas sungai dan pembersihannya.
“Kami tunggu hingga Mei mendatang untuk membongkar taman seluas 7 meter itu hingga pembersihannya juga. Jika dalam waktu yang sudah ditentukan masih belum ada progress, kami akan tindak lanjuti lagi. Karena yang masuk dalam perizinan hanya jembatannya saja, tamannya tidak masuk perizinan,” kata Dewi Kartika saat sidak anggota Komisi A dan C DPRD Kota Batu bersama Satpol PP dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSPT) Kota Batu ke Hotel Grand City Batu, Jumat (11/2) kemarin.
Dalam sidak itu, anggota DPRD beserta rombongan meninjau langsung bangunan hotel, tepatnya bangunan belakang hotel yang berdiri di atas sungai Ledok. Serta sistem penutupan sungai yang dikeluhkan warga setempat.
Menurut Kamim Tohari selaku Ketua Komisi A DPRD Kota Batu, terdapat dugaan beberapa hal yang belum terselesaikan terkait masalah yang timbul pascabanjir bandang, salah satunya taman di atas sungai yang menghambat aliran sungai.
“Keputusannya kita tunggu proses pembongkaran taman di atas sungai itu, lalu nanti ditinjau juga oleh DPUPR agar bisa meninggikan jembatan sisi utara yang di atas sungai,” jelasnya.
Selain iru terdapat bangunan baru di bagian belakang yang menyebrangi sungai dan menginjak wilayah Desa Bulukerto. Mereka juga harus mengurus perizinan ke pihak Desa Bulukerto.
Sementara itu, General Manager Grand City Batu Muhammad Firman Ali yang menyambut para rombongan itu juga mengklarifikasi, pihaknya sudah melakukan pembongkaran taman diatas sungai. Namun dalam pengerjaannya memamng butuh tahapan dan proses. Karena pihaknya juga sedang dalam pembenahan kolam renang yang juga tergerus banjir bandang November 2021 lalu.
“Pengerjaan kita memang agak lama, karena dikerjakan secara manual oleh 10 tukang yang pengerjaannya pun dibagi untuk pembenahan kolam dan pembongkaran taman. Terlebih alat berat juga tidak bisa masuk, karena tidak cukup mau masuk mana,” beber Firman.
Pihaknya sudah melakukan pembongkaran di sisi utara. Serta alasan memprioritaskan memulihkan kolam renang juga agar ada tamu yang tertarik dan berkunjung ke sana
“Jika ada tamu yang berkunjung, kami juga dapat pemasukan. Sehingga kita juga bisa terus melakukan pembongkaran dari biaya pemasukan. Kami usahakan Mei mendatang semua sudah clear,” pungkasnya. (ran/aim)