MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pasca putusnya PKS (Perjanjian Kerjasama) antara Pemkot Malang dan PT Matahari Putra Prima (Matahari Departement Store) tahun lalu, Pasar Besar Malang (PBM) hingga saat ini tak kunjung dapat perbaikan.
Perbaikan yang dimaksud adalah perbaikan dalam skala kecil dan sedang yang sudah bisa ditangani Pemkot Malang karena biayanya tidaklah besar. Ini menjadi bahasan dan kekhawatiran dari kalangan pedagang PBM.
Salah satu pedagang, Siti, menjelaskan beberapa bulan terakhir dimana hujan terus mengguyur Kota Malang kondisi PBM sangat memprihatinkan. Bocor dan kotor menjadi kondisi yang tiap hari dialami.“Karena masih banyak atap bocor kan, talang juga ada yang masih rusak. Jadi kalau hujan air pasti ada yang masuk. Jadi kotor,” keluh perempuan yang berjualan panci dan alat masak ini, kepada Malang Posco Media.
Kondisi PBM kini juga tidak representatif. Selain masih terkesan kotor, penerangannya juga seadanya. Alhasil jika masuk kedalam pasar, maka warga baik pedagang maupun pembeli tidak mendapat pencahayaan baik alias gelap.
Kondisi ini diakui pula oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Trio Agus Purwono. Ia mengatakan sudah melakukan peninjauan awal pekan lalu ke PBM. Kondisinya memang butuh perhatian.
“Kita akan coba usulkan ke Pemkot Malang agar ada anggaran di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) nanti. Kan ini mau bahas PAK. Agar paling tidak ada sedikit anggaran perbaikan disana,” papar Trio saat dikonfirmasi kemarin.
Dipaparkan, perbaikan dalam skala kecil maupun sedang, dikatakannya sudah bisa dianggarkan Pemkot Malang. Tidak seperti dulu karena masih terikan PKS dengan pihak ketiga. Maka dari itu pihaknya mendorong dinas terkait melihat langsung dan menginventarisir masalah struktur bangunan skala sedang yang bisa direhabilitasi dan diperbaiki. Sambil menunggu rencana revitalisasi skala besar dari kementerian. (ica/nug)