Malang Posco Media- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, mengimbau masyarakat Jawa Timur tenang dan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin dalam mencegah Hepatitis Akut.
“Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, agar masyarakat lebih berhati-hati khususnya anak-anak dan orang tua,” ujar Dr Erwin melalui siaran tertulisnya, Kamis (5/5).
Upaya pencegahan dengan PHBS, seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit.
“Selain itu, untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan sebagainya yang sering dipegang orang,” imbaunya dikutip dari jatimnow.
Dr. Erwin menjelaskan bahwa, gejala klinis yang ditemukan pada pasien hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, antara lain, peningkatan enzim hati, sindrom hepatitis akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
“Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Bila masyarakat menemui gejala tersebut pada anak, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera bisa dilakukan observasi dan tindakan,” pesan Dr Erwin.
Selain itu, ia mengimbau seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Timur untuk siap dan sigap dalam menangani pasien yang mengalami gejala hepatitis akut tersebut serta segera melaporkan ke Dirjen P2P Kemenkes RI melalui Dinkes Jatim.
“Jika menemukan kasus sesuai dengan gejala hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut,” terangnya. Dinkes Jatim melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota dan jejaring Dinas Kesehatan, rumah sakit dan puskesmas serta membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. (mar/jn)