MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang terus berupaya meningkatkan daya saing para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menyiapkan program pelatihan dan pendampingan. Salah satunya memfasilitasi 121 pelaku UMKM ekonomi kreatif untuk berkegiatan di Malang Creative Center (MCC).
Diskopindag Kota Malang baru saja melakukan kurasi untuk pelaku-pelaku usaha ekonomi kreatif. Sebanyak 121 kolaborator yang sudah dikurasi dapat berkegiatan di MCC. Sebelumnya, Diskopindag membuka peluang kerja sama angkatan pertama bagi pelaku ekraf yang ingin beraktivitas di MCC.
antusiasme peserta sangat tinggi, ada sekitar 241 pendaftar. Setelah dikurasi ada 121 yang lolos. Mereka terpilih dibagi menjadi enam klaster, yakni klaster aplikasi, gim dan DKV, klaster kriya dan fashion. Klaster kuliner dan wisata. Klaster arsitektur, klaster kelima seni pertunjukan, seni musik, dan seni rupa, serta klaster terakhir film, video animasi, fotografi, TV, dan radio.
“Mereka akan berkegiatan di MCC selama kurang lebih enam bulan. Selain bisa memamerkan hasil karya, tapi juga bisa memanfaatkan sarana dan fasilitas yang ada di MCC serta berkolaborasi dengan ekosistem ekraf lainnya di MCC,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi.
Tidak hanya 121 UMKM ekraf saja yang difasilitasi untuk naik kelas. Ada 19.870 pelaku UMKM masuk dalam daftar di Pemkot Malang menjadi sasaran pembinaan dan pendampingan agar dapat naik kelas.
Dijelaskannya, ribuan UMKM ini secara berkala dan bergilir mendapatkan berbagai fasilitasi untuk meningkatkan mutu, kualitas dan daya saingnya. Diketahui, sudah ada sebanyak 5.000 lebih UMKM yang ada di Kota Malang tersentuh berbagai program fasiltasi UMKM dari Diskopindag Kota Malang. Salah satu yang paling digencarkan adalah sertifikasi usaha, pendampingan membuat Nomor Izin Berusaha (NIB), sertifikasi halal, pendaftaran merek, uji nutrisi. “Mereka dilibatkan dalam berbagai kegiatan pameran atau festival, pendampingan skill dan keterampilan, bantuan peralatan usaha mikro dan banyak lainnya,” terangnya.
Ditambahkannya, kini juga digencarkan mengajak UMKM bisa lebih berkembang melalui E-Katalog atau Pasar Digital. UMKM Kota Malang yang telah masuk dalam aplikasi sebanyak 5 ribu jenis, dengan 32 etalase (pengelompokan produk). Ia menargetkan di tahun ini bisa mencapai 20 ribu jenis UMKM yang masuk dan terfasilitasi.
“Kami juga punya juga Kelas Klinik Usaha Mikro. Itu siapapun pelaku usaha yang ingin belajar, tanya-tanya pemasaran, bagaimana marketing produk bisa ikut kelas kita. Bisa akses langsu web klinik usaha mikro Diskopindag. Kita membuka luas untuk siapapun pelaku usaha Kota Malang,” tegasnya. (ica/aim)