.
Thursday, December 12, 2024

Drakor Piala Dunia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Korean Wave atau gelombang Korea adalah serbuan produk budaya Korea Selatan yang menggelombang ke seluruh dunia. Drama Korea alias drakor menjadi drama yang ditonton orang-orang di seluruh dunia. Musik Korea yang dikenal sebagi K-Pop menyapu industri musik pop dunia mengalahkan Amerika dan Eropa.

Produk industri Korea menjadi gelombang yang menyapu pasar dunia. Produk elektronik Korea menjadi raja dunia. Samsung menjadi merek elektronik dan gajet yang paling terkenal di seluruh dunia. Hyundai juga menjadi merek mobil terbaik dunia, yang mampu bersaing dengan merek terkemuka yang lebih dahulu terkenal.

Di bidang olahraga Korean Wave belum seberapa menggelombang. Tetapi, tanda-tanda munculnya gelombang itu sudah terlihat di Piala Dunia Qatar tahun ini. Timnas Korea Selatan maju ke babak 16 besar dengan mengalahkan Portugal dan menyisihkan Uruguay yang lebih difavoritkan. Korsel mengalahkan Portugal 2-1, tapi tim Ronaldo itu masih lolos ke babak 16 besar.

Sepak bola Korea mulai membuat riak di Eropa. Di Inggris Heung Min Son menjadi salah satu striker terbaik di kompetisi Premier League. Son berpasangan dengan Harry Kane menjadi duet maut striker yang paling ditakuti. Pada musim kompetisi tahun lalu Son menjadi top scorer bersama Mohammad Salah dengan mendulang 23 gol dan sama-sama mendapat hadiah sepatu emas.

Son menjadi tumpuan harapan Korsel pada Piala Dunia tahun ini. Ia sempat cedera tulang pipi saat persiapan menuju Qatar. Seluruh Korsel menahan napas menunggu Son pulih. Dan ternyata dia pulih tepat pada waktunya. Ia tampil pada semua pertandingan penyisihan grup dengan mengenakan topeng ala Zorro.

Son tidak mencetak gol dalam tiga pertandingan, tetapi perannya sangat instrumental. Pada pertandingan melawan Portugal umpan terobosannya yang terukur disambut dengan tendangan menyusur tanah oleh Hwan Hee Chan yang merobek sudut kanan gawang Portugal. 

Gol ini begitu dramatis karena terjadi di injury time. Lebih dramatis lagi karena gol itu juga membuat Uruguay tersingkir meskipun pada saat bersamaan menang 2-0 atas Ghana. Uruguay pulang dan Luis Suarez dibuat menangis tersedu-sedu.

Di babak 16 besar Korsel akan menghadapi Brazil. Tidak ada yang menjagokan Korsel untuk membuat keajaiban lagi. Tetapi, ingat, Korsel sudah pernah membuat kejutan besar pada Piala Dunia 2002 dan 2018 dengan menyingkirkan raksasa Italia dan Jerman.

Pada Piala Dunia 2018 Korsel mengalahkan Jerman 2-0 dengan gol kemenangan yang dicetak oleh Son Heung Min.  Korea Selatan mengukir sejarah sebagai tim asal Asia pertama yang berhasil mengalahkan juara Piala Dunia, di seluruh ajang, baik turnamen resmi, ataupun laga persahabatan.

Pada Piala Dunia 2002 pahlawan Korsel ialah Ahn Jung Hwan yang mencetak gol kemenangan melalui sundulan kepala pada injury time. Italia tersisih dan Korsel melaju sampai ke semifinal final.

Jung Hwan menjadi pahlawan sekaligus menjadi korban. Ia bermain untuk klub Italia Perugia. Karena kemenangan itu kontrak Jung Hwan diputus setelah Piala Dunia. Ia menjadi pahlawan di Korsel, tetapi menjadi musuh nomor satu di Italia. Dia dipandang sebagai pembunuh sepak bola Italia.

Ketika itu Korsel menjadi tuan rumah bersama Jepang. Dukungan publik yang gegap gempita membuat semangat pemain Korsel membuncah. Sebelum Piala Dunia 2002, karier Ahn Jung Hwan di Serie A tak berjalan mulus. Dari 30 laga yang dia lakoni bersama Perugia, Ahn hanya mampu mencetak 5 gol.

Ahn Jung Hwan mengakui bahwa saat itu dia tak yakin Korsel bakal bisa menandingi kekuatan Italia yang bertabur bintang. Tapi ada kekuatan ekstra yang mendorongnya. Ia seharusnya bisa mencetak gol lebih dini bila tendangan penaltinya tak digagalkan oleh Buffon.

Italia unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Vieri pada menit 18. Kala banyak orang menganggap langkah Korsel akan terhenti, dua menit sebelum laga berakhir, Seol Ki Hyeon berhasil menyamakan kedudukan pada menit 88.

Tiga menit sebelum babak tambahan berakhir, salah satu bek terbaik Italia sepanjang masa, Paolo Maldini, terlambat melompat untuk menyundul bola umpan yang dilambungkan ke arah kotak penaltinya. Ahn Jung Hwan berhasil menyambar bola terlebih dahulu. Pertandingan pun langsung berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Korsel. Italia pun harus segera berkemas pulang.

Sekarang, 20 tahun berselang kemenangan dramatis itu akan menjadi semangat besar bagi Korsel untuk menghadapi Brazil. Son Heung Min sekarang menjadi veteran di usinya yang ke-30. Tetapi ia punya pengalaman, wibawa, dan pengaruh bagi rekan satu timnya. Golnya ke gawang Jerman pada Piala Dunia 2018 akan menjadi inspirasi bagi dirinya dan teman-temannya.

Korean Wave telah mengguncang dunia seperti tsunami yang meluluhlantakkan apa saja. Sekarang giliran sepak bola Korsel yang membawa gelombang yang bisa menghanyutkan siapa saja. Brazil pun harus mewaspadai gelombang itu kalau tidak ingin tersapu dan pulang sambil menangis sedih seperti kisah drakor.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img