MALANG POSCO MEDIA – Laut selalu diidentikkan dengan keindahan. Pasir pantai yang memutih serta ombak kecil yang membawa dan mengumpulkan buih adalah dua sudut pemandangan yang tak pernah lekang oleh waktu. Laut memang selayaknya mewujudkan angan-angan ketika imajinasi liar kita tentang keindahan berpola ke sana kemari.
Laut dengan sejuta pesona yang ditawarkan akan mampu membawa berjuta-juta orang dengan segala potensi pekerjaan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Masih sangat terbuka lebar di jalur laut ini pertumbuhan ekonominya, semua orang meyakini hal tersebut.
Mengutip sumber belajar kemendikbud, luas laut di Indonesia adalah 3.273.810 km, sedangkan luas perairan di Indonesia adalah seluas 6.400.000 km. Ini menjadi bukti sahih bahwa kajian ekonomi ke depan sudah sepatutnya yang harus dikembangkan dari sektor ekonomi kerakyatan adalah wilayah perairan atau laut.
Ditambahkan pula sekitar 62 persen wilayah Indonesia adalah perairan. Hal ini mengandung beberapa peluang sektor ekonomi yang seharusnya bisa dimanfaatkan potensinya dengan sebaik mungkin. Jules Verne seorang penulis berkebangsan Prancis pernah menuliskan bahwa Laut adalah perwujudan dari sesuatu yang supranatural dan luar biasa.
Hari Kelautan Nasional yang jatuh tanggal 2 Juli setiap tahunnya memang kurang populer dibandingkan dengan hari besar lainnya. Disadari atau tidak hari kelautan ini seharusnya dijadikan momentum untuk terus berbenah dalam kegiatan yang berhubungan dengan laut. Laut dengan berjuta potensi akan menghilang jika kita abai dalam hal menjaga dan serta memanfaatkannya. Wajib dibangun dan ditumbuhkembangkan ekonomi di wilayah laut Indonesia untuk menuju ekonomi kerakyatan yang kuat serta disegani masyarakat dunia.
Mengutip situs KKP bahwa kinerja hasil perikanan tahun 2022 sangat menggembirakan dikatakan bahwa kinerja pembangunan perikanan tangkap pada tahun 2022 juga menunjukkan perkembangan yang positif. Rata-rata nilai tukar nelayan (NTN) sampai bulan November 2022 adalah 106,56. Jumlah produksi perikanan tangkap hingga triwulan III tercatat sebesar 5,96 juta ton dengan nilai produksi mencapai Rp 182,59 triliun.
Potensi perikanan yang masih sangat tinggi ini menumbuhkan sektor perekonomian yang sangat sehat. Capaian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) subsektor perikanan tangkap sebesar Rp 1,26 triliun. Capaian ini naik 61 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 84 miliar dan menjadi catatan rekor tertinggi PNBP subsektor perikanan tangkap.
Daya dukung masyarakat akan pentingnya pengembangan perekonomian di wilayah lautan Indonesia ini juga sangat dimungkinkan dengan bukti serapan hasil produksi ikan yang melimpah yang dijual di pasaran lokal maupun eksport. Hukum ekonomi mengajarkan saat tangkapan ikan berlebih dimungkinkan angka permintaan yang tidak sebanding dengan biaya produksi.
Hal ini menjadi pola yang terus berkepanjangan jika tidak diberikan sektor ekonomi kreatif pengolahan ikan yang paten. Lagi-lagi negara dibutuhkan hadir untuk pelatihan masyarakat pesisir pengelolaan ikan dalam jumlah yang besar. Sosialiasi yang terus menerus akan pentingnya sektor kewirausahaan agar ikan memiliki nilai lebih sangat diperlukan.
Berikutnya adalah budaya yang ditimbulkan oleh masyarakat atau wisatawan yang hadir di sekitar laut. Dampak ekonomi yang berjalan dengan baik di sektor pariwisata bukan tidak mungkin mengundang berbagai jenis sampah, baik organik maupun anorganik yang ditimbulkan. Catatan sampah yang dibuang ke laut menurut dataindonesia.id (14/6/2023) adalah sebesar 398.000 ton pada 2022. Jumlah itu telah menurun 35,36 persen dibandingkan pada 2018. Meskipun rasio perhitungan menurun, namun kewaspadaan terhadap sampah laut wajib ditingkatkan. Jika ditelusur berdasarkan asalnya, sampah plastik laut dari daratan mengalami penurunan paling signifikan hingga 42,47 persen dalam lima tahun terakhir.
Jumlah sampah laut tersebut berkurang dari 538.182 ton pada 2018 menjadi 309.625 ton pada 2022. Di sisi lain, sampah plastik yang berasal dari lautan justru meningkat pada periode yang sama. Pada 2018 sampah plastik dari laut sebanyak 77.000 ton. Jumlahnya lantas naik 14,77 persen menjadi 88.374 ton.
Sudah sewajarnya kita mulai berbenah dengan bijak membuang sampah pada tempatnya. Dimulai dari rumah, lingkungan sekitar hingga menuju sistem yang lebih besar untuk mengelola sampah dengan baik dan benar dalam rangka mewujudkan kebersihan laut yang tetap indah dan nyaman untuk dikunjungi.
Daya dukung terakhir adalah mengurangi eksploitasi wilayah laut secara besar-besaran dengan penggunaan alat terlarang yang sudah tertuang di undang-undang. Catatan kerusakan terumbu karang Indonesia yang notabene menjadi tempat bagi ribuan biota laut sangat mengerikan sekitar 94,8 persen rusak dengan berbagai skala.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2017 merilis kerusakan terumbu karang dalam kondisi buruk sebesar 35,15 persen, kondisi cukup 35,06 persen, kondisi baik 23,40 persen dan 6,39 persen kondisi terumbu karang sangat baik.
Penangkapan ikan secara besar-besaran juga tidak diperbolehkan karena pelestarian sangat penting untuk kebutuhan waktu yang sangat lama. Sesuai aturan yang berlaku dan berpedoman pada peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 18 Tahun 2021 tentang alat penangkap ikan dan alat bantu penangkap ikan di wilayah Pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan laut lepas serta penataan andon penangkap ikan sudah dijelaskan secara mendetail. Jika aturan ini diterapkan dan mampu dipahami secara signifikan kelestarian biota laut dipastikan akan tumbuh semakin baik.
Dengan berbagai referensi, laut merupakan kekayaan yang tidak pernah ada habisnya dengan satu syarat kita mampu mengembangkan potensi secara optimal. Potensi laut Indonesia hampir menyentuh di angka 20.000 Triliun per tahun. Dijelaskan pada bisnis.com (29/7/2022) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu menyampaikan bahwa total potensi keekonomian bidang kelautan Indonesia sebesar US$1,33 triliun. Apakah masih diragukan kebermanfaatan laut sebagai penunjang kehidupan ekonomi?
Peringatan Hari Kelautan Nasional meskipun sunyi dan hampir tidak terdengar nyaringnya di masing-masing keramaian kehidupan kita diharapkan mampu sebagai pengingat untuk kita. Terlebih atas kesadaran seluruh masyarakat agar senantiasa memelihara biota laut dengan sebaik-baiknya, menjaga kebersihan lingkungan laut adalah salah satunya. (*)