Ibu-ibu di lingkungan RW 5 Kelurahan Arjowinangun Kedungkandang Kota Malang ini jadi contoh. Mereka mengurus kebun lingkungan. Lokasinya di Perumahan Puri Cempaka Putih. Juga berprestasi, sehingga diberi perangkat teknologi smart irigasi. Siram tinggal klik smartphone.
=====
MALANG POSCO MEDIA-Emak-emak ini tergabung dalam
Kelompok Tani (Poktan) Mak Cemput. Mak Cemput singkatan dari Mak-Mak Cempaka Putih. Tak sekadar berkebun, mereka berhasil membawa prestasi membanggakan hanya dengan menjadikan lahan kosong seluas 400 meter persegi sebagai kebun sayur dan buah. Bahkan budidaya ikan.
Karya mereka mendapat pengakuan dan apresiasi di tingkat Kota Malang, Provinsi Jatim bahkan nasional. Belum lama ini kebun sayur, buah dan pembibitan ikan Poktan Mak Cemput didapuk menjadi poktan pertama yang diserahi perangkat canggih berbasis IoT (Internet of Things). Perangkat itu diserahkan Dinas Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang.
Menjadikan Poktan Mak Cemput sebagai poktan pertama yang memiliki teknologi Smart Irigasi di Kota Malang.
Di kelompok tani lain belum ada. Ini disyukuri Ketua Poktan Mak Cemput, Sri Setyorahayu saat ditemui Malang Posco Media.
“Dulu ini lahan kosong, tapi ditumbuhi salak. Kita inisiatif kenapa tak dibuat kebun kampung saja. Lalu mulai kerja, salak kami cabut dibersihkan. Lalu mulaitanam sayur-sayuran,” jelas Sri sapaannya.
Mak-Mak perumahan ini memulainya sejak tahun 2020 lalu, beranggotakan 30 orang emak-emak. Usai mengikuti Lomba Kampung Bersinar Kota Malang di tahun 2019. Wilayah RW 5 Arjowinangun keluar menjadi juara satu saat itu.
Tidak lama kemudian, kebun semakin tertata bagus dan menghasilkan. Lalu pandemi Covid-19 melanda. Hal ini tidak menyurutkan semangat emak-emak Perum Cempaka Putih. Bahkan saat itu kebun malah digarap semakin baik. Dikarenakan adanya instruksi kemandirian pangan di kampung-kampung.
Kemudian tahun 2022 mengikuti Program Kampung Iklim yang diadakan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Atas kerja kerjas Mak-Mak Cemput ini, RW 5 Arjowinangun dengan kebunnya berhasil membawa pulang Sertifikat Lokasi Program Kampung Iklim Kategori Utama Tahun 2022 dari KLKH.
“Memang itu banyak sekali yang harus disiapkan, syarat banyak. Beruntung kami juga dibina DLH Kota Malang dan Dispangtan saat itu. Kami bisa bawa pulang sertifikat proklim itu,” jelas Sri.
Saat ini kebun Mak-Mak Cemput bisa menghasilkan kurang lebih 15 kilogram sayur mayur selama satu bulan. Ada sebanyak delapan jenis sayuran yang dihasilkan. Seperti Sayur Sawi Pok Coy, Selada, Bayam, Kangkung, Terong, Lombok dan lainnya.
Baru-baru ini juga menambah kolam pembibitan ikan nila. Kebun ini pun menjadi sumber penghasilan Mak-Mak Cemput.
“Kalau untuk warga sendiri ya bisa dinikmati bebas. Tapi kami juga ada pelanggan dari luar yang biasa ambil di sini dan kami jual,” terang Sri.
Dikarenakan sudah dilengkapi dengan peralatan IoT Smart Irigasi, kebun ini terlihat canggih. Jika berkunjung, tidak akan melihat orang menyiram kebun secara manual. Di kebun Mak-Mak Cemput ini, penyiraman tenaman dilakukan secara otomatis. Dikendalikan menggunakan ponsel atau handphone.
Maka dari pagi, siang dan sore hari penyiraman dilakukan tanpa tenaga manusia. Dengan perangkat canggih, kebijakan bergantian piket jaga untuk menyiram kebun tidak lagi dilakukan.
“Ya sejak tahun ini sudah smart irigasi. Kami kendalikan dari handphone. Dijadwal penyiramannya. Jadi misal tak di rumah bisa monitoring dari handphone. Memang itu perangkat dari Dispangtan sangat membantu, produktivitas pertanian di sini jadi meningkat,” pungkas Sri. (sisca angelina/van)