.
Friday, December 13, 2024

Erick dan Banser

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Nahdlatul Ulama (NU) akan mengadakan puncak peringatan hari lahir ‘’1 Abad NU’’ Selasa besok (7/2) yang dipusatkan di Sidoarjo. Persiapan sudah matang. Ribuan warga Nahdliyyin sudah mulai mengalir ke Sidoarjo, dan berbagai umbul-umbul, spanduk, dan baliho beberapa hari terakhir ini memenuhi jalan-jalan di Sidoarjo.

Di antara deretan baliho dan poster itu yang terlihat paling menonjol adalah baliho bergambar Menteri BUMN Erick Thohir. Nyaris setiap sudut jalan utama di Sidoarjo dipenuhi baliho Erick Thohir. Bahkan baliho Erick juga memenuhi jalanan di sekitar Masjid Agung Al-Akbar Surabaya.

Mungkin publik tidak tahu bahwa Erick Thohir ternyata didapuk sebagai ketua panitia perayaan 1 Abad NU. Itulah sebabnya balihonya tersebar dimana-mana. Mungkin juga publik tidak banyak yang tahu bahwa ternyata Erick Thohir sudah menjadi anggota Banser. Meskipun belum lama, tapi Erick sudah mendapat pangkat sebagai anggota kehormatan.

Resminya Erick baru bergabung dengan Banser pada 2021 yang lalu, dan ketika itu Erick Thohir sudah menjadi menteri BUMN. Erick pun mengikuti Diklatsar, pendidikan latihan dasar, Banser ala militer. Video yang viral menggambarkan Erick memakai pakaian doreng melakukan  berbagai latihan dan gemblengan ala militer, seperti jalan jongkok, merangkak, dan merayap di bawah kawat berduri, serta berbagai latihan kemiliteran lainnya.

Banser memang dikenal sebagai satuan organisasi yang memiliki karakteristik mirip militer. Dalam menjalankan tugasnya, Banser memakai pakaian, seragam, dan sepatu yang sama seperti yang dipakai oleh polisi atau tentara. Banser pun memiliki tugas dan fungsi yang hampir sama dengan polisi atau tentara.

Banser merupakan satuan organisasi yang tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Gerakan Pemuda atau GP Ansor NU yang berdiri pada 1930. Banser merupakan lembaga semi-otonom dari GP Ansor. Pembentukan Banser sejak awal dimaksudkan untuk mengamankan berbagai acara-acara NU yang saat itu masih menjadi partai.

Banser juga kerap terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan militer. Banser terlibat dalam proses penangkapan dan penumpasan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965. Banser terlibat aktif dalam penumpasan dan penangkapan anggota PKI di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Meskipun demikian, Banser kini telah meminta maaf atas keterlibatan mereka dalam penumpasan simpatisan PKI pada 1965. Kini, Banser lebih dikenal sebagai satuan pengamanan ulama NU.

Erick kemudian didapuk menjadi ketua panitia peringatan 1 Abad NU. Rangkaian acaranya sudah dimulai dengan kick off gerak jalan nasional di Solo beberapa hari yang lalu. Presiden Joko Widodo mengikuti acara itu bersama beberapa menteri kabinetnya. Pada perhelatan itu di sepanjang jalan-jalan di kota Solo juga dipenuhi baliho dengan foto Erick Thohir.

Hal yang sama sekarang terlihat di Surabaya dan Sidoarjo. Hal itu memantik reaksi keras dari Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Abdussalam Shohib yang menganggap perayaan Harlah 1 Abad NU ditunggangi kepentingan politik.

Abdussalam mengkritik Erick Thohir karena memasang spanduk atau baliho bergambar wajahnya bertuliskan selamat Harlah NU. Abdussalam menilai bawah pemasangan spanduk Erick itu tidak relevan. Ia menyayangkan gelaran ini ditumpangi penumpang gelap menjelang pilpres 2024. Ia menyebut baliho-baliho tersebut tidak etis dan merendahkan marwah jamiyyah NU.

Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung menyesalkan pernyataan Abdussalam. Sebagai pengurus PWNU Jatim yang menjadi tuan rumah harusnya ikut mengayubagyo, cancut taliwondo, bergotong royong membantu kepanitiaan Harlah, bukan malah menyerang kiri kanan.

Sulaeman menilai wajar Erick Thohir memasang spanduk ucapan selama Harlah NU karena ia berstatus sebagai ketua panitia 1 Abad NU. Apalagi Erick ialah warga NU dan menjadi anggota Banser dan sudah bersertifikat. Keluarga Erick juga NU dan orang tuanya juga NU. Lengkap sudah status Erick sebagai anggota jamiyyah NU.

Kedekatan Erick Thohir dengan NU dalam beberapa waktu terakhir ini menjadi sorotan. Apalagi Ketua PBNU K.H Yahya Cholil Staquf sudah menegaskan bahwa NU tidak akan terlibat dalam politik praktis, terutama pada perhelatan pilpres 2024.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam beberapa kesempatan sering menegaskan bahwa NU tidak boleh dieksploitasi menjadi senjata politik. Menurutnya berbahaya jika NU menjadi salah satu pihak yang ikut dalam sebuah kompetisi politik, karena NU mempunyai konstituen berjumlah besar.

Gus Yahya memberi contoh situasi yang terjadi di India, Nigeria, hingga Irak. Negara-negara itu mengalami berbagai persoalan di internal masyarakatnya karena mengeksploitasi identitas sebagai senjata politik. Gus Yahya mengingatkan putusan Muktamar NU 1984 yang memutuskan untuk kembali ke khittah. Dengan putusan itu NU harus mengambil jarak dari kegiatan politik praktis.

Gus Yahya menegaskan tidak ada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) atas nama NU. Jika memang ada kadernya yang masuk dalam bursa pilpres 2024, itu merupakan pilihannya sendiri, bukan atas nama NU. Dengan sikap ini hubungan NU dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) menjadi tegang. Hubungan pribadi Yahya Staquf dengan Muhaimin Iskandar pun menjadi ikut tegang.

Publik tahu bahwa Erick Thohir punya target untuk ikut kontestasi dalam pilpres 2024. Aspirasi politik Erick ini menjadi ujian bagi konsistensi NU untuk menjaga jarak dari politik praktis. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img