.
Thursday, December 12, 2024

Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang

Gelar Festival Rumpun Keilmuan, Bangun Iklim Fastabiqul Khairat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Membangun ukhwah Islamiyah para santi mahasiswa, bisa dengan berbagai program dan metode. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang.

MALANG POSCO MEDIA – Pemberian bekal keagamaan tidak terbatas pada mengaji dalam majelis ta’lim. Tetapi ada ruang berpikir kritis, dengan tetap sejalan dengan disiplin ilmu yang diampu saat ini.

Seperti halnya yang disampaikan oleh pengasuh Pesma Al-Hikam Malang KH. Mohammad Nafi’. Santri yang terdiri dari mahasiswa ini dihimpun dalam sebuah program yang mengumpulkan mereka dalam wadah organisasi.

Organisasi ini dibentuk dengan mengumpulkan santri sesuai dengan rumpun keilmuan yang dipelajarinya di kampus. Ia menyebutkan ada sebanyak tujuh rumpun keilmuan, yang mengelompokkan santri berdasarkan displin keilmuannya masing-masing.

“Nah, setelah dikumpulkan mereka ini rutin melakukan kajian  ilmiah. Mengingat saat ini isu dan referensi sudah tidak sesulit dulu. Dan kami di sini membangun iklim fastabiqul khairat, atau menciptakan iklim kompetitif yang positif,” terangnya.

Dalam misi membangun kondisi tersebut, Pesma Al-Hikam, juga memiliki sebuah Organisasi Pesantren Mahasiswa Al-Hikam. Organisasi ini juga sebagai asosiasi untuk mewadahi setiap mahasiswa, yang terkelompok sesuai rumpun keilmuannya

“Setiap tahunnya kami rutin mengadakan festival rumpun keilmuan. Di mana, ada sebuah isu atau tema besar, yang dikaji bersama dari masing-masing rumpun keilmuan. Sehingga ada sudut pandang yang lebih luas,” jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya, mahasiswa memang membutuhkan wawasan lebih luas. Pasalnya, setiap masalah itu bisa dilihat dan dipandang dari berbagai sudut pandang yang lebih luas. “Mahasiswa ini diharapkan bisa melihat dengan lebih luas atau istilahnya wide view. Tidak ada realitas tunggal, ke depan etos ilmiah dan masalah multidisiplin bisa terwadahi,” lanjut Kyai Nafi’.

Menurutnya banyak lulusan dari Pesma Al-Hikam ini yang tidak menjadi mubaligh. Melainkan, mereka berdakwah sesuai profesinya. Bekerja dengan hikmah dan penuh tanggung jawab. “Tiga semboyan yang terus kami gaungkan bersama, dari santri Pesma Al-Hikam ini. Jangan berhenti belajar, terus berjuang dan mengabdi,” tandasnya. (rex/lim/habis)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img