MALANG POSCO MEDIA– Partai Golkar di Malang Raya siap mengikui Munas Golkar, 20 Agustus mendatang. Kendati salah satu agendanya memilih Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar namun mereka belum sebut siapa yang dijagokan.
Partai Golkar Kabupaten Malang pastikan hadir saat munas. Kepastian itu disampaikan Bendahara DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Sudarman.
“Nanti yang hadir Ketua (Siadi) dan Sekretaris (Ahmad Fauzan),’’ katanya.
Lantas siapa kandidat atau tokoh yang dijagokan untuk menjadi Ketum DPP Golkar? Darman mengatakan sampai saat ini belum ada pembicaraan siapa yang dijagokan dalam arena munas.
“Belum ada pembicaraan terkait itu. Belum ada kandidat yang dijagokan pak Ketua,’’ tambahnya.
Yang jelas, Darman mengatakan bahwa saat munas nanti tidak hanya membahas tentang pemilihan ketua. Tapi juga digunakan untuk konsolidasi dan pemantapan persiapan Pilkada.
“Biasanya demikian. Tapi untuk lebih jelasnya lebih baik langsung konfirmasi pak ketua ya,’’ tandasnya.
Hal yang hampir sama juga terjadi di DPD Partai Golkar Kota Malang. Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menilai sebenarnya terlalu dini untuk menyebutkan nama kandidat Ketum DPP Golkar. Ia mengaku belum ada pandangan siapa yang bisa dijagokan oleh DPD Golkar Kota Malang saat munas nanti.
“Nama-nama yang sudah muncul, memang bagian dari aspirasi. Tentu harus dihormati, tapi DPD Golkar Kota Malang akan bersama sama dengan provinsi, dengan Golkar se Jawa Timur untuk menyatukan pemikiran secara bersama-sama. Karena nanti kan kami akan menjadi satu kesatuan,” ujar Bung Edi, sapaan Sofyan Edi Jarwoko, Rabu (14/8) kemarin.
Ia bahkan mengaku belum dapat informasi resmi soal teknis munas dan rapimnas. Sehingga pihaknya akan melihat dan mencermati dinamika yang terjadi untuk menentukan bagaimana langkah selanjutnya.
Namun demikian, Bung Edi tetap mempunyai harapan, sosok yang nantinya menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar, harus bisa mengawal dan memastikan proses Pilkada berjalan dengan lancar.
“Waktunya mepet sekali. Beliau harus mempunyai kemampuan dan kapasitas mengawal Pilkada ini berjalan sesuai dengan target,” tegasnya.
Tidak hanya itu, yang utama, Bung Edi juga berharap sosok Ketua Umum Golkar nantinya harus bisa mempersatukan potensi-potensi yang ada di dalam tubuh Golkar. Sehingga bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
“Saya kira itu penting. Dalam situasi Pilkada sudah di depan mata, kemudian demokratisasi di Golkar ini juga tumbuh dinamis, maka sosok itu harus mampu menyatukan semua potensi yang ada, guna menyukseskan partai Golkar,” katanya.
Sementara itu Ketua DPD Golkar Kota Batu, Didik Machmud mengatakan terkait siapa calon Ketum DPP Golkar pihaknya akan mengikuti aturan atau pedoman AD ART yang masih berlaku.
“Terkait munas dan rapimnas nanti, kami kader di bawah ini menurut aturan saja karena pedoman kami AD ART. Jadi kami berpedoman pada AD ART yang masih berlaku. Tetapi tidak menutup kemungkinan dalam munas ada perubahan AD ART,” ujar Didik kepada Malang Posco Media.
Kemudian terkait pencalonan ketua umum, menurut Didik semua wakil ketum berhak untuk mencalonkan. Bahkan kader diluar Golkar yang memang memenuhi syarat boleh mencalonkan mengacu AD ART.
“Tetapi kami sebagai ketua DPD di daerah tentunya nanti akan mendukung keputusan apapun dalam munas dan rapimnas. Apalagi kami juga punya Ketua DPD Jatim yang pastinya akan memberikan pengarahan kepada kami untuk munas dan rapimnas. Tapi prinsip kami taat aturan,” tegasnya.
Saat ditanya tentang siapa calon terkuat bakal memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut, Didik enggan memberikan jawaban. Pasalnya saat ini masih bermunculan nama-nama yang masih sebatas rumor. (ira/ian/eri/van)