MALANG POSCO MEDIA- Harga emas terus mengalami kenaikan yang stabil pada minggu ini. Per Selasa (31/10) kemarin, harga emas mencapai Rp 1.164.000. Kaum milenial pun makin banyak yang berinvestasi emas. (baca grafis)
Kondisi politik, perekonomian serta keadaan di beberapa negara menjadi beberapa faktor yang menyebabkan harga emas terus melambung tinggi.
Pimpinan PT Pegadaian Cabang Malang Imam Suhadi mengatakan konflik Israel dan Palestina juga menjadi salah satu faktor cukup besar terkait kenaikan harga emas ini.
“Sementara dalam waktu seminggu ini harga emas cenderung naik, kalau umumnya memang harganya fluktuatif, kadang naik kadang turun. Banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari nilai tukar uang sampai dengan peperangan yang terjadi saat ini,” terangnya.
Peminatanya juga masih cukup tinggi untuk kepemilikan emas. Apalagi bagi masyarakat yang sudah memiliki kesadaran terkait dengan emas. Tidak sedikit juga masyarakat yang memanfaatkan kenaikan harga emas dengan buyback. Melihat kondisi yang seperti sekarang, Imam memperkirakan kedepannya harga emas akan cenderung naik terus.
Kesadaran menabung dalam bentuk emas juga mulai merambah di kalangan milenial. Kesadaran terkait dengan investasi ini mulai banyak muncul di kalangan anak-anak muda saat ini.
“Cukup banyak anak-anak milenial yang memiliki kesadaran terkait manfaat yang didapatkan dengan menabung emas. Mulai dari 5 gram, 10 gram itu sudah banyak. Kalau dari total keseluruhan, mungkin ada sekitar 25 persen sampai 30 persen ini datang dari kalangan milenial,” paparnya.
Kebanyakan mereka lebih memilih emas batangan untuk dijadikan sebagai tabungan investasi masa depan. Berinvestasi di emas tentu saja banyak keuntungan yang didapatkan. Apalagi jika semakin lama menabung, maka akan semakin terasa keuntungan yang diperoleh.
“Kesadaran menabung emas ini bukan tanpa alasan. Kami sering melakukan sosialisasi tentang emas, apa keuntungannya memiliki emas. Setiap tahunnya kami juga melaksanakan program goes to campus,” katanya.
”Langkah ini sebagai bentuk edukasi kepada anak-anak milenial khususnya terkait dengan manfaat yang didapatkan ketika menabung emas,” sambung Imam Suhadi.
Hal yang sama juga terjadi di daerah Pasuruan. Supervisor PT Pegadaian Cabang Pasuruan, Anton menjelaskan bahwa kalangan milenial sudah cukup banyak yang berinvestasi di emas.
“Kebanyakan anak-anak milenial di sini investasi di emas lantakan atau emas batangan merk Antam. Karena produk internasional, sehingga ketika ingin menjual di luar negeri juga bisa kalau lainnya lokal hanya bisa dijual di Indonesia saja. Harganya juga lebih mahal sedikit,” jelas Anton.
Menurutnya anak-anak muda sudah banyak yang menyadari dan paham terkait dengan investasi emas. Persentase dari peminat investasi di kalangan milenial mencapai 30 persen. Tidak jauh berbeda dengan kondisi yang ada di Kota Malang.
“Kalau di sini didominasi kalangan laki-laki yang banyak melakukan investasi. Jadi mereka membeli emas ini karena mudah untuk penjualannya. Kalau butuh bisa langsung jual, berbeda dengan investasi tanah, kalau mau jual butuh waktu,” imbuhnya.
Di daerah Pasuruan, kalangan wanita lebih sering memilih emas jenis perhiasan dibandingkan emas lantakan atau batangan. Kebanyakan digunakan fashion sehari-hari. (adm/van)