MALANG POSCO MEDIA – Anomali cuaca membuat musim hujan dan musim kemarau kacau. Buktinya, hujan beberapa hari justru turun melanda wilayah di Malang Raya. Padahal di wilayah Kabupaten Malang justru statusnya tanggap darurat kekeringan dan karhutla. Yang mengagetkan ada daerah-daerah yang tahun lalu tidak terdampak kekeringan, tahun ini justru terjadi kekeringan sehingga butuh pasokan air.
Potensi kekeringan dan butuh pasokan air bersih di wilayah Kabupaten Malang ini diprediksi akan terus meluas. Karena berdasarkan data tahun 2023 lalu, BPBD Kabupaten Malang mencatat ada enam kecamatan dengan 20 desa terdampak kekeringan. Dan awal bulan ini, sudah ada dua desa yang tahun lalu, tidak terdampak, justru terdampak kekeringan di awal.
Karena itu, BPBD bekerjasama dengan stakeholder terkait bekerja keras untuk menyalurkan pasokan air bersih dengan kuota 15.000 liter per desa. Pasokan air bersih dengan medan yang sulit tentu butuh waktu dan armada yang kuat. Karena itu, tanggap darurat kekeringan ini butuh sinergi dengan instansi-instansi lain agar penanganannya cepat dan tepat.
Potensi kekeringan ini tak boleh diremehkan. Karena problem kekeringan bisa sangat berbahaya bila tidak termitigasi dan tertangani dengan baik. Apalagi kekeringan ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Yaitu air, bukan hanya untuk minum, masak, dan sejenisnya. Tapi juga untuk kebutuhan harian mandi, mencuci dan lainnya.
Karena itu, sikap bijak masyarakat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak kekeringan ini. Perilaku hemat air wajib dilakukan setiap orang di masing-masing rumah. Jangan sampai karena kondisi airnya berlimpah, kemudian boros air. Air dibuang secara sia-sia. Sementara di daerah lain, orang harus antre berjam-jam untuk mendapatkan air bersih.
Perilaku lain yang juga harus dikedepankan adalah tidak mudah menebang pohon di kawasan-kawasan penampung air. Dan memperbanyak daerah resapan dan tangkapan air. Sehingga ketika terjadi musim kemarau panjang, tidak sampai kekeringan air yang berdampak pada sulitnya masyarakat mendapatkan air bersih.
Menurut BMKG Jawa Timur, kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. Semoga jumlah desa yang kekeringan tak bertambah. Dan yang sudah terdampak kekeringan, pasokan air dari BPBD setempat lancar. Tentu butuh kepedulian semua pihak untuk ikut gotong royong membantu menyalurkan pasokan air bersih.(*)