Istimewa! Itulah ungkapan terindah jika kita bicara tentang ibu. Ibu merupakan wanita tangguh yang mengandung, melahirkan merawat dan mendidik kita. Ibu tidak pernah mengeluh ketika mengandung, bahkan merasakan bahagia tiada tara ketika sang janin menendang-nendang perutnya.
Saat akan melahirkan ibu bersusah payah merasakan rasa sakit yang teramat sangat demi kelahiran sosok buah hati yang ditunggu-tunggu sebagai penerus kehidupan. Senyum bahagia dan tangis haru ketika menyambut buah hati menangis keras menghirup udara di dunia.
Ibu tiada letih merawat anak-anaknya dari bangun sampai tidur kembali, bahkan ketika buah hati tertidur pun tak boleh apapun mengusik tidurnya. Didikan ibu bagi putra putrinya adalah didikan pertama dalam kehidupan. Ibu juga merupakan inspirator pertama dan utama bagi seorang anak sampai akhir hayatnya.
Kasih sayang ibu sangatlah tulus, terbesar dan terbaik. Ibu tidak pernah tergantikan, kasih sayangnya, nasihatnya, perjuangannya, gerak langkahnya selalu menjadi pengingat untuk putra putrinya. Ibu menginspirasi tiada henti.
Keimanan dan Ketaqwaan
Ibu bagi anak-anaknya adalah inspirasi utama dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bahkan sebelum anak lahir ibu sudah menanamkan itu dengan ibadah, doa-doa dan bacaan-bacaan kitab yang dilantunkan ketika anak dalam kandungan.
Bacaan-bacaan kitab suci itu bisa menstimulasi perkembangan otak bayi, menjadikan anak yang berperilaku terpuji dan dalam dirinya menjadi tenang secara kedewasaan. Setelah anak-anak lahir dan tumbuh berkembang perilaku ibu dalam beribadah kepada Tuhan akan terekam oleh anak dan akan menjadi inspirasi mereka dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ketulusannya pada anak-anaknya ibarat laut tanpa batas, hati ibu sangat luas. Banyak teladan ibu lebih mementingkan keinginan dan keperluan anak-anaknya daripada keinginan dan keperluannya sendiri. Hanya cinta dan ketulusan yang akan tetap bersemi di hati ibu untuk sang buah hati. Melihat anak-anaknya tumbuh dengan baik dan bisa mandiri serta bahagia itu sudah cukup bagi beliau.
Bersabar adalah sikap bijaksana yang sangat mujarab yang biasa dilakukan oleh seorang ibu. Kesabaran ibu tiada henti dalam menerima segala kesulitan, kesedihan dan juga cobaan dalam kehidupan. Ibu sangat sangat sabar menghadapi anak-anaknya, apapun kesalahan anaknya, sebesar apapun kesalahan anaknya, Ia paling sabar menghadapinya.
Ketangguhan dan Tanggungjawab
Ibu sangatlah besar jasa-jasanya untuk anak-anaknya. Semangat ketangguhan seorang ibu membuat jiwa anaknya menjadi kokoh dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Ibu menjadi obor penyemangat dalam menerangi jalan anaknya mengarungi kehidupan yang penuh dengan kesulitan.
Anak akan menerapkan tanggung jawab apabila dalam keluarganya terutama ibu adalah sosok yang bertanggung jawab. Ibu bagaimanapun perannya dalam keluarga pasti menginspirasi dalam melaksanakan tanggung jawab bagi putra putrinya.
Mereka akan tumbuh menjadi seorang yang lebih baik, pribadi yang mandiri, berani mengambil keputusan, melaksanakan tugas yang diemban dengan bersungguh-sungguh. Mereka dapat membedakan mana yang baik dan dapat dilakukan, dan mana yang kurang baik yang harus ditinggalkan.
Cinta Negara dan Lingkungan
Ketahanan negara berangkat dari ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga berawal dari ayah, ibu dan anak-anak. Ibu merupakan sosok penting yang menginspirasi anak-anak untuk cinta tanah air dan bangsa serta bangga pada budayanya. Ibu bisa memberikan contoh bagi anak-anak mengenai bagaimana mencintai bangsanya, menghormati para pahlawan dan melestarikan budaya bangsa.
Termasuk mencintai lingkungan sekitarnya. Ibu menjadi perempuan yang aktif, kreatif, inovatif dan produktif. Ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup termasuk mencintai lingkungan rumah dan sekitarnya.
Di zaman sekarang, tantangan berat dihadapi ibu dalam melaksanakan peran dan tanggungjawabnya. Ibu harus cerdas berliterasi dalam menerima informasi, terutama untuk edukasi anak-anaknya. Kalau informasi bagus yang diterima anak akan berdampak positif pada kehidupannya. Tapi sebaliknya jika mengkonsumsi informasi yang negatif akan berpengaruh buruk pada kehidupannya.
Ibu juga harus bijak dalam memanfaatkan teknologi terkini. Era digitalisasi menuntut ibu menjadi manusia yang pintar dan memiliki pengetahuan yang luas serta kepekaan yang tinggi. Mereka menghadapi kerasnya kehidupan dan harus memanfaatkan teknologi yang berkembang dengan hal-hal yang positif dan benar, mengarahkan anak-anaknya menjadi generasi yang berkualitas dalam kehidupannya.
Tidak bisa disangkal lagi, ibu merupakan inspirator utama dan pertama bagi putra-putrinya. Anak akan menjadi baik dan berkualitas tinggi, salah satunya karena inspirasi yang diteladankan ibu. Sebaliknya perilaku anak tidak sesuai harapan juga karena contoh dari orang-orang di sekitarnya termasuk ibu.
Ibu haruslah terus berupaya menjadi manusia yang berkualitas dan berpengaruh pada buah hati kesayangannya. Bagaimanapun peran ibu sebagai pelindung, filter bagi buah hatinya akan tetap melekat sepanjang masa. ‘’Berbaktilah kepada ibumu karena sungguh ada surge di bawah kedua kakinya’’ (HR An Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)(*)