MALANG POSCO MEDIA – Beberapa hari lagi Ramadan telah berakhir, bulan yang diagungkan oleh kaum muslimin di seluruh jagad ini sekaligus sebagai penanda bahwa kehidupan baru telah dimulai. Dua tahun sudah kita semua merasakan hantaman badai Covid-19 yang berdampak multisektoral, semua tidak memprediksi saat itu, bahwa akan terjadi situasi sulit bagi banyak orang terutama dalam dunia usaha.
Namun janji Allah SWT tidak bisa dihindarkan, bahwa kesulitan itu memang senantiasa dipersandingkan dengan kemudahan, bahwa Allah SWT pasti akan memberikan jalan keluar atas segala kesulitan yang dihadapi hamba-Nya dan bahwa beban cobaan yang sampai kepada kita pasti Allah SWT juga telah mempercayakan kepada kita bahwa kita bisa menyelesaikannya.
Seiring dengan kesigapan pemerintah dan seluruh elemen anak bangsa untuk bahu membahu melakukan upaya vaksinasi dan tindakan-tindakan preventif ataupun kuratif, satu per satu negara di belahan dunia mulai mendeklarasikan diri bahwa di negaranya sudah mengubah status wabahnya dari pandemi menjadi endemi Covid-19.
Dunia bisnis dan usaha pun berangsur membaik, iklim bisnis mulai bertumbuh positif, para UMKM kembali “sumringah.” Bisnis pariwisata, travel, kuliner, manufacturing, pendidikan, perhotelan, kesehatan, transportasi dan di hampir semua lini menunjukkan gairah yang menggembirakan. Situasinya seperti kran air yang lama tidak dibuka kemudian dibuka, airnya memancar dengan sekuat-kuatnya.
Momentum pulihnya bangsa dari sakitnya ini bertepatan dengan Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, membaiknya keadaan ini bertepatan dengan bulan mulia yang diagungkan oleh 1,8 Miliar umat Islam se dunia, tumbuhnya lagi harapan dan optimisme ini bertepatan dengan puasa dan Idul Fitri yang dirayakan oleh umat Islam.
Idul Fitri sebagai simbul dari kemenangan manusia setelah menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu selama satu bulan, seolah benar-benar menjadi simbol juga atas berakhirnya kesedihan dan cobaan ekonomi serta kehidupan selama dua tahun pandemi Covid 19 berlangsung. Manusia kembali disucikan, kehidupan kembali dimuliakan dan aktivitas manusia kembai digairahkan untuk mencapai tujuan.
Idul Fitri menjadi pintu masuk kita semua ke dalam harapan baru dan masa depan baru kehidupan. Momentum Idul Fitri kali ini benar-benar harus kita jadikan sebagai momentum untuk merangkul masa depan yang lebih baik. Bisnis kita harus membaik dan bertumbuh, kehidupan kita harus terus membaik, kontribusi kita terhadap kebaikan masyarakat harus terus kita upayakan.
Menjadikan Idul Fitri untuk “embrace the future” berarti kita harus menyiapkan sembilan sikap dan tindakan, yakni antara lain: Pertama, Miliki kepercayaan diri dan semangat yang tinggi. Keyakinan akan kesuksesan dan jalan kemudahan yang dibalut dengan gairah dan semangat tinggi akan menjadi daya dorong kuat dalam diri kita untuk mencapai kesuksesan.
Michael Jordan atlet “basket ball” ternama di zamannya itu, adalah produk dari kepercayaan dan semangat tinggi. Dia bukanlah orang yang terlahir memiliki bakat bermain basket, akan tetapi keyakinan dan semangatnya lah yang menjadikannya sukses menjadi atlet terbaik di dunia.
Kedua, Bekerja keras, bersyukur dan bersabar. Tidak ada yang bisa menggantikan kerja keras untuk meraih kesuksesan, bekerja lebih lama, berulang-ulang dan secara komprehensif adalah resep kunci untuk mencapai keberhasilan. Sebagaimana yang di sampaikan Elon Musk CEO Tesla motors, bahwa jika kamu ingin mengubah dunia dan meraih kesuksesan, maka bekerjalah 100 jam per pekan.
Ketiga, Tekun, tangguh dan berkarakter. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Prof. Angela Lee Duckworth bahwa salah satu kunci sukses adalah ketika kita memiliki ketekunan terbaik dalam kehidupan. Tekun dan tangguh adalah perilaku mutlak yang harus dilakukan oleh semua orang untuk sampai pada level kesuksesanya.
Keempat, Memancarkan energi positif dan respect. Pikiran positif akan membawa kita pada kondisi psikologis aktivitas yang produktif dan berdampak, seseorang yang terus “radiate positive energy” akan mampu memberi dampak bagi dirinya dan orang di sekitarnya.
Kelima, Terus belajar dan bertumbuh. Semangat untuk terus belajar merupakan ciri khas bagi setiap orang yang bertumbuh, mereka yang hari ini sampai pada level kesuksesannya adalah mereka yang telah menghabiskan waktunya untuk berlelah-lelah dalam belajar. Belajar yang terus menerus akan memberikan dampak pada pertumbuhan diri yang berkelanjutan.
Keenam, Bersilaturahim, networking, partnership dan kolaborasi. Oportunity akan terbuka lebar ketika kita memiliki networking yang luas dan kita mampu mengoptimalkannya. Silaturahim adalah kunci bagi terbukanya jalan networking, kerjasama dan kolaborasi dengan orang lain, dengan membangun networking maka sebenarnya kita sedang membangun integritas dan personal branding yang memberikan keyakinan bagi partner kita.
Ketujuh, Melakukan tindakan terukur dan disiplin eksekusi. Pikiran dan rencana cemerlang akan menjadi percuma apabila kita tidak menjadi orang yang disiplin dalam melakukan tindakan dan eksekusi. Sebagaimana resep dari Jim Collins, bahwa kunci “breaktrought” kesuksesan adalah ketika kita disiplin pikiran, disiplin tindakan dan disiplin diri.
Kedelapan, Terus membangun kualitas dan mutu pada produk, team, pasar dan teknologi. Kunci agar bisa menghadapi kompetisi yang semakin brutal di era sekarang adalah dengan membangun budaya unggul dalam diri dan organisasi bisnis kita. Membangun budaya berdaya saing berarti kita telah menyiapkan diri, produk, team, pasar dan teknologi yang memiliki kesesuaian dengan perkembangan zaman.
Kesembilan, Menguatkan kepemimpinan dalam diri. Kepemimpinan yang kuat dalam diri akan mampu menjadi mesin yang menggerakkan roda kehidupan dan bisnis menjadi lebih baik, dia bukan hanya sekadar bisa menjadi roda bagi kendaraan bisnis, akan tetapi kepemimpinan akan mampu menentukan arah, menguatkan sumbu optimisme, menentukan ritme perjalanan dan menggairahkan seluruh orang yang ada di dalamnya.
“Idul Fitri, Embrace the future” adalah perkara kemampuan kita untuk mengimplementasikan kesembilan sikap mental di atas. Kita semua harus menaruh optimisme tertinggi kita, bahwa kehidupan setelah ini akan terus membaik. Bisnis akan terus bertumbuh dan akan semakin banyak mausia yang termartabatkan dan mulya karena kerja keras dan upaya yang kita lakukan.(*)