MALANG POSCO MEDIA – Lim Kwie Yin atau Hj Mega Puspita, telah mendapat pengalaman spiritual yang panjang. Ia lahir dari keluarga Kong Hu Chu. Waktu kecil juga sempat belajar Agama Budha, mengikuti ayahandanya.
Selanjutnya menjadi umat Katolik saat duduk di bangku SD dan SMP. Waktu itu dia belajar banyak tentang agama Katolik di bangku SMP. Lalu akhirnya hati Mega terpaut pada Islam.
Banyak pelajaran bermakna dari perjalanan spiritual itu. Membuat dia semakin terbuka terhadap semua umat beragama. Tidak berpikir sempit, memiliki jiwa yang toleran. “Semua agama punya ajaran yang baik, hanya Kitab Sucinya yang berbeda,” katanya.
Selain pengalaman spiritual, istri dari H Bambang Heriono ini juga telah melalui banyak rintangan dalam usahanya. Ia merupakan pengusaha. Sempat menjual barang pecah belah, hingga akhirnya menjadi pengusaha kue. Perjalanan panjang usahanya itu sudah diulas Malang Posco Media di edisi sebelumnya.
Usaha seseorang pasti mengalami pasang surut. Termasuk juga Mega Puspita. Kadangkala pesanan kuenya banyak hingga ribuan. Tapi kadang sedikit.
Ia mengambil pelajaran dari kondisi tersebut. Bahwa tidak selamanya harus diakhiri dengan kepuasan lahir. Batin pun perlu asupan dengan memperbanyak amal ibadah.
“Saat usaha kita sedang di bawah, itu artinya Allah ingin kita mendekat. Kalau terus sibuk dengan pekerjaan kapan kita bisa ibadah dengan tenang,” katanya.
Mega pun berbagi pengalaman saat dirinya dalam kondisi down. Ia berusaha tetap tenang dengan selalu berzikir dan bermunajat. Dari situ ketenangan dia dapatkan. Agar tidak selalu diresahkan dengan permasalahan yang terjadi.
“Memang itu yang diajarkan agama Islam. Mengingat Allah hati menjadi tenang. Ketenangan itu membuat kita mudah mendapatkan jalan keluar,” tuturnya.
Pengalaman spiritualnya semakin banyak tak kala tahun 1996 silam ia ditakdirkan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima. Dia bersama sang suami, Bambang Heriono menunaikan ibadah haji. Dan hingga kini sudah lima kali melaksanakan ibadah umrah. “Alhamdulilah, itu juga merupakan karunia yang besar dari Allah. Selain iman, kami juga diberikan kesempatan untuk ke Tanah Suci,” ungkapnya.
Kepada anak-anaknya, wanita yang juga pernah meraih penghargaan 10 perempuan inspiratif tahun 2019 tersebut mengimbau agar mempererat silaturahmi. Memperbanyak teman dan tidak segan untuk belajar.
Jalinan silaturahmi membuka banyak pintu rezeki. Karena seseorang tidak bisa hidup sendiri. Satu sama lain saling membutuhkan untuk bersinergi dan berkolaborasi.
Ia mencontohkan usaha cake & bakery yang dijalankannya sejak puluhan tahun yang lalu. Menjadi besar dan terkenal karena banyak dibantu orang lain. Mulai dari tahap produksi hingga promosi.
“Silaturahmi itu penting. Menjadi jalan rezeki kita. Jangan pernah menilai rendah orang lain, karena pasti kita membutuhkan mereka,” tandasnya.
Di usianya yang sudah tidak lagi muda, Mega telah mulai mengurangi aktivitas bisnisnya. Tidak semua pesanan kue dilayani. Itu tidak lain untuk meluangkan waktu beribadah. Putra-putrinya pun menganjurkan demikian. “Saya diminta anak-anak untuk mengurangi kesibukan. Supaya bisa lebih fokus ibadah,” tambahnya. (imm/van)