Operasi Pekat di Votel Nirmala Hotel dan Dewarna Hotel
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang dan Satpol PP Kota Malang menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat), Minggu (13/8). Sekitar 11 orang diamankan dari Votel Nirmala Hotel Jalan Kolonel Sugiono Kota Malang dan Dewarna Hotel Jalan Zainul Arifin Kota Malang.
“Mereka diamankan karena diduga terlibat dalam kegiatan prostitusi,” kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmad Hidayat. Mereka, lanjutnya, diperiksa di Mako Satpol PP Kota Malang setelah ketahuan berada dalam satu kamar. Hasil dari pemeriksaan, lima orang positif melakukan open BO via aplikasi.
“Di lokasi Votel Nirmala Hotel, yang positif open BO ada dua orang. sedangkan di Dewarna Hotel ada tiga orang yang terbukti open BO. Mereka yang open BO kebetulan juga berada di dalam kamar dengan tamunya. Sehingga semuanya kami amankan,” tambahnya. Sedangkan mereka yang tidak terbukti, malam itu juga dipulangkan.
Rahmad menjelaskan, operasi pekat ini digelar dalam rangka menindak lanjuti pengaduan masyarakat. Dua hotel tersebut kerap dijadikan tempat prostitusi terselubung. “Sebelum operasi, kami lebih dulu melakukan penyelidikan. Begitu terbukti, kami pun langsung melakukan penggerebekan,” tegas dia.
Dalam penggerebekan itu, rata-rata si pria yang menjadi pasangannya, bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. “Ayo keluar, ini bukan main petak umpet,” kata petugas. Sementara di Votel Nirmala Hotel, petugas juga melihat salah satu kamar yang ditinggal kabur. Petugas juga mendapati sejumlah alat kontrasepsi.
“Dalam operasi ini juga dilakukan tes HIV oleh Dinas Kesehatan Kota Malang. Hasil sementara tidak ada yang terindikasi terjangkit HIV,” tandas Rahmad. Sementara itu, Silvi salah satu yang diamankan mengaku bukan kali pertama dirinya diamankan. Beberapa tahun sebelumnya dia juga pernah diamankan dengan kasus yang sama.
Sementara Dina, wanita yang diamankan di Dewarna Hotel juga mengaku bila pelanggannya baru saja datang. “Baru saja masuk, belum ngapa-ngapain,” ujarnya. Dia mengatakan sengaja menjajakan diri melalui aplikasi online sejak empat bulan terakhir. Itu karena faktor ekonomi. “Saya janda satu anak. Kami berjuang menyambung hidup,” terangnya. (ira/mar)
