.
Friday, December 13, 2024

Jatim Waspada Hepatitis Akut Tanpa Panik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Pemprov Jatim mewaspadai kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya atau penyebabnya. Begitu juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang meminta semua puskesmas siaga. (baca grafis)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh masyarakat agar tidak panik tetapi sigap melihat gejala yang ditimbulkan.
Hal tersebut, kata Khofifah, merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022. Yakni tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022 lalu.
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mempublikasikan tentang KLB Hepatitis jenis ini pada 15 April 2022. Publikasi dimuat setelah Inggris Raya melaporkan adanya peningkatan kasus signifikan pada pasien hepatitis di mana tak ditemukannya virus A-E dalam penelitian laboratorium.
Barulah kemudian pada akhir April, kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui penyebabnya ini menyerang Indonesia. Tercatat, ada tiga pasien anak yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) per 4 Mei 2022, di Jatim saat ini sudah terdeteksi 114 kasus terduga Hepatitis Akut yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Berdasarkan data yang ada, penyakit ini tidak menyerang kelompok umur spesifik meski cenderung mengalami kenaikan jumlah pada minggu ke-14 hingga ke-17.
“Maka semua orang, baik anak kecil maupun dewasa, harus punya awareness akan bahaya penyakit ini. Kita juga wajib gercep melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar,” imbau Khofifah di Kantor Bakorwil Malang, Kamis (5/5) sore.
Mantan Menteri Sosial ini menyebut, gejala klinis dari Hepatitis Akut antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati. Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus. Meski begitu, ia mengingatkan agar tidak lengah jika ada warga yang mengalami demam.
“Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien Hepatitis Akut ini yang menderita demam, tapi alangkah baiknya kalau masyarakat langsung memeriksakan diri ke faskes terdekat kalau sudah merasa tidak enak badan,” ujar gubernur perempuan pertama Jatim tersebut.
Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan. Ia mengingatkan agar masyarakat menjaga satu sama lain dengan saling mengawasi.
“Tetap cuci tangan dengan sabun, memakan makanan bersih dan sehat, menjaga jarak, serta hindari menggunakan fasilitas atau barang yang sudah digunakan orang lain. Kira-kira hampir sama seperti saat kita prokes untuk menjaga diri dari Covid-19,” pesannya.
Sementara itu Dinkes Kota Malang mulai melakukan tindakan pencegahan antisipasi penyakit yang masih dikatakan misterius ini.
Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan laporan kasus Hepatitis Akut misterius tersebut belum tercatat terjadi di Kota Malang.
Meski begitu kabar adanya kasus tersebut sudah menjadi perhatian. Dinkes Kota Malang mulai memberikan arahan kepada puskesmas hingga masyarakat luas mengenai Hepatitis Akut.
Husnul menjelaskan gejala dan tanda yang patut diperhatikan warga diantarnya seperti terjadi penyakit kuning. Atau mata dan kulit terlihat berwarna kuning.
“Lalu bisa dilihat dari feses (tinja) yang berwarna gelap. Juga terjadi nyeri pada bagian-bagian persendian di tubuh. Dan ada nyeri kepala. Beberapa kasus ada yang mengalami kejang,” ungkapnya.
Gejala dan tanda lain juga seperti merasa gatal, mual muntah hingga diare, lesu atau lemas dan hilang napsu makan. Merujuk pada kasus di Indonesia dimana tiga anak diduga meninggal akibat Hepatitis Akut misterius, Husnul menjelaskan tanda dan gejala yang terjadi pada anak untuk diperhatikan khusus. Ia mengatakan jika anak-anak sakit dan mengalami gejala mirip Hepatitis Akut patut segera diperiksakan.
Gejala pada anak-anak yang bisa dilihat sebagai deteksi dini di antaranya anak-anak mengalami gejala seperti penyakit kuning, mual, muntah, diare, nyeri perut, demam tinggi, kejang, hilang kesadaran hingga demam tinggi.
“Jika ada gejala seperti itu langsung saja periksakan ke fasilitas layanan kesehatan yang terdekat,” jelas mantan Direktur RUSD Kota Malang ini kemarin.
Husnul menjelaskan, meski di Kota Malang belum ada laporan mengenai kasus tersebut, ia meminta warga berhati-hati dan waspada. Kemudian, melakukan tindakan pencegahan yang sederhana. Bisa dimulai dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Pencegahan infeksi dilakukan dengan mencuci tangan, minum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh.
“Lalu membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya tidak dibuang sembarangan. Gunakan alat makan sendiri-sendiri dan pakai masker, jaga jarak,” pungkas Husnul. (has/ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img