.
Sunday, December 15, 2024

Pena de Portugal

Kecele Tempat Salat Id, Dijaga Agar Tak Ganggu Aktivitas di Masjid

Berita Lainnya

Berita Terbaru

 

Lebaran di luar negeri sangat berkesan. Apalagi bukan negara yang mayoritas muslim. Rindu keluarga, rindu rumah. Bersyukur bisa lebaran bersama sahabat yang seperti famili sendiri.

===

Allahu Akbar…. Allahu Akbar….. Allahu Akbar!!!. Laa ilaaha illalahu wallahu akbar. Allahu akbar walillaahil hamd.’ Lantunan khas saat malam takbiran dan perjalanan menuju Salat Id.

Pagi hari pukul  07.30 WEST, 22 April 2023. Kami telah bersiap berangkat menuju masjid di Cascais. Ada 18 tempat, Salat Id di area Lisbon kota. Salah satunya satu tempat di masjid Cascais. Tak hanya di masjid, di lapangan juga ada. Jadi suasana lebaran cukup meriah. Bedanya tidak ada lanjutan speaker adzan yang berkumandang dengan kencang.

Beberapa negara di Eropa sudah melangsungkan lebaran pada Jumat, 21 April 2023. Spanyol, Swiss, Inggris, Belanda, dan Slovakia. Sedangkan  Portugal serempak 1 Syawal pada  Sabtu, 22 April 2023. Pengumuman di Portugal dinanti seluruh warga muslim. Pasalnya pada  Kamis, 20 April 2023 sudah keluar informasi jam Salat Id, tapi belum ada tanggalnya. Ditulis bahwa pengumuman resmi akan dikeluarkan setelah Salat Magrib pada 20 April 2023. Pengumuman akan diinfokan di grup Facebook dan juga grup Islam Community. Tepat pukul 21.00 WEST akhirnya ditentukan bahwa hari Jumat masih puasa terakhir.

Zirco, putra pertama kami sudah mewanti-wanti agar dibangunkan pagi hari. Sebab mau ikut Salat Id. Dia berhasil ikut puasa 10 hari. Ada yang cuma sampai bedug, ada yang dilanjutkan sampai magrib. Tanpa ada paksaan, Zirco ingin melakukan sendiri karena mumpung saat itu libur sekolah.

Zirco mulai mengenal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri karena guru ngajinya memberikan materi tersebut selama Bulan Ramadan. Dia antusias sekali menyiapkan sajadah dan juga mengenakan baju koko pemberian Eyang Utinya dari Surabaya. Kembaran sama Zygmund, adiknya.

Setelah sampai di Cascais ternyata zonk. Tidak ada jamaah sama sekali. Ada tiga orang lain yang juga kecelik seperti kami, hihihi. Kemungkinan izin mendadak dibatalkan oleh wilayah setempat karena pelaksanaan di halaman terbuka. Langsung kami memutuskan pulang dan bersiap-siap berangkat ke masjid besar Lisbon. Dari 18 tempat ini rata-rata Salat Id diadakan pukul 08.00 WEST. Hanya lima tempat yang menyediakan dua kloter salah satunya Mesquita Central de Lisboa. Pertama pukul 07.15 WEST, kedua pukul 10.15 WEST.

Suasana di masjid Lisbon sangat ramai sekali. Semua orang mengenakan pakaian ala lebaran sesuai daerah masing-masing. Jalanan besar dijaga polisi ketat. Bahkan ada penutupan jalan di area masjid supaya tidak mengganggu aktivitas di masjid. Toleransinya sangat terasa.

Setelah Salat Id, tidak ada acara khusus, langsung bubar keluar. Foto-foto bersama keluarganya, video call di depan masjid. Ada juga yang lanjut mencari sarapan di kafe terdekat.

Selesai bubaran Salat Id  pukul 11.00 WEST, langsung menuju KBRI untuk acara halalbihalal dan makan siang bersama. Pak Dubes sudah menyediakan menu lebaran super komplit. Ada rendang, opor ayam, lontong, sayur godog, kering tempe teri kacang, bihun goreng, nasi putih, sop kambing, bakso dan  batagor. Selain itu aneka jajanan seperti risoles, singkong goreng, lemper, onde-onde, rujak buah, dan es timun suri. Muanteeep tenan, pulang dengan perut kenyang.

Di awal sambutan selain mengucapkan selamat hari raya idul fitri, Pak Dubes – Rudy Alfonso mengabsen jumlah penduduk Indonesia yang ada di Portugal. Sekitar 200 orang ikut halalbihalal di Lisbon. Tercatat ada sekitar 400 orang yang akan melaksanakan halalbihalal di area Porto dan Portugal Utara. Mereka membuat acara sendiri karena cukup jauh melakukan perjalanan ke Kota Lisbon.

WNI yang bekerja di bidang pelayaran juga turut hadir, hampir mencapai 20 orang. Mereka sudah tinggal di Portugal selama 17 tahun. Mengikuti perjalanan pergantian duta besar dari awal, guyon Pak Dubes saat memberikan sambutan.

Sebelum makan bersama tidak ada acara resmi salam-salaman setelah berfoto, langsung menyerbu sajian prasmanan yang sudah menggoda selera. Semua makanan dicoba satu per satu, saking kangennya dengan makanan Indonesia dan suasana lebaran. Bertemu dengan banyak teman yang awalnya cuma berkontak lewat WhatsApp (WA) atau Instagram. Sekarang bisa mengobrol langsung. Tentu mengobrolnya tidak begitu lama karena kegiatan mengejar anak bermain berlarian pun juga pasti terjadi. Hari pertama lebaran cukup meriah.

Hari kedua lebaran, kami silahturahmi ke tetangga. Tetangga Indonesia maksudnya, bukan tetangga bule, hehe. Lebaran kedua bersama keluarga Mbak Ajeng, Mbak Nina, dan Mas Seto. Saya kebagian memasak lontong, sate ayam, dan lengkap dengan bumbu kacang. Sedangkan nasi kebuli, kambing oven, aneka gorengan dan es segar sudah disiapkan tuan rumah. Mbak Nina spesial membawa es kopi terenak di Cascais dan mangga muda karena mau rujakan. Keluarga kecil Philip Morris International Cascais Area menggelar open house mini. Hihihihi.

Teman-teman bule yang paham tentang Ramadan dan Ied Mubarak  mengucapkan melalui pesan WA. Terharuuu sekali rasanya.Suasana liburan lebaran juga kami manfaatkan family time. Nonton bioskop, pergi ke mall, jalan-jalan ke Lisbon, dan kuliner. Serta tak lupa melakukan video call bersama keluarga di Indonesia.

Tahun ini memang belum mendapat rezeki untuk mudik. Semoga bisa mengunjungi Tanah Air, Indonesia dalam waktu dekat. Amin. Taqaballahu minna waminkum, taqaballahu yaakarim. Semoga kita dapat dipertemukan kembali pada bulan suci Ramadan di tahun depan. (opp/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img