.
Friday, December 13, 2024

Kekeringan Terus Meluas, Total 14 Desa Krisis Air Bersih

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bencana kekeringan di Kabupaten Malang terus meluas. BPBD Kabupaten Malang mencatat, hingga Rabu (18/10) ada 14 desa mengalami krisis air bersih. Tak kurang 1.600 kepala keluarga (KK) terdampak dan harus mengandalkan bantuan suplai air bersih.

Dikatakan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pratama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori, penambahan titik kekeringan itu terjadi sejak dua hari belakangan. “Ada tambahan dari desa-desa lain di kecamatan yang sudah kami petakan untuk suplai air bersih,” ucap dia kepada Malang Posco Media.

“Seperti Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) yang semula dari empat desa, kini  menjadi tujuh desa. Kekeringan muncul di Desa Ringinasri, Tambakasri dan Argotirto. Di Kalipare bertambah Desa Sumberpetung,” sebut Isa saat dikonfirmasi kemarin. Isa berujar, seluruhnya mengalami krisis air di sumber utama air untuk konsumsi sehari-hari.

‘Beberapa lokasi terbaru segera ditanggulangi dengan penyiapan tandon untuk membantu penampungan air dari bantuan yang disuplai. Selama penanganan krisis air, keterbatasan armada penyuplai air bersih memang sempat jadi kendala, meskipun bantuan armada yang diajukan ke sejumlah pihak telah tersedia,” tambah dia.

Saat ini, lanjutnya, masih terbantu dengan kendaraan milik masyarakat yang mempunyai truk muatan dengan membawa tandon air. Ditanya mengenai dampak lain ke wilayah pertanian warga, Isa menyebut belum ada laporan dampak signifikan. Namun, ia meyakini memang ada pengaruh ke tanaman warga petani di sejumlah titik.

Sehingga para petani harus mengatur masa tanam atau mengganti tanaman yang sesuai. Diberitakan sebelumnya, 10 titik dilanda kekeringan, tersebar dari Kecamatan Singosari, Sumbermanjing Wetan, Jabung, dan Kalipare. Upaya penanggulangan dilakukan dengan bantuan suplai air bersih ke titik-titik kekeringan.

Tak kurang, sejak 1 September 2023, sudah lebih dari 2,8 juta liter air didistribusikan. BPBD mengimbau agar masyarakat terdampak bijak memanfaatkan air bersih dengan berhemat. “Selain itu warga diminta mencegah penebangan hutan sembarangan untuk menjaga sumber air,” pungkas dia. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img