MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Syahroni, 19, yang ditemukan tak bernyawa usai diantar pulang oleh pacarnya memunculkan fakta baru. Sebelum tiba di rumahnya, Roni, sapaan warga Dusun Baran, Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi ini ternyata sempat disarankan agar masuk Puskesmas Turen oleh Mega, pacarnya.
“Korban mengeluh sakit usai minum-minum. Dia lalu diantar pulang oleh pacarnya beserta adik pacarnya. Namun sebelum pulang sempat mampir ke halaman parkir Puskesmas Turen. Tapi korban menolak dan bersikukuh diantar pulang ke rumahnya,” beber Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Senin (8/7).
Pihaknya sendiri, masih menunggu hasil otopsi. Sebab, menurutnya, luka-luka yang terdapat di wajah Roni belum dapat dipastikan bila itu tanda-tanda kekerasan. “Menurut keterangan dokter, luka pada mata sebelah kanan itu luka yang bagian luar, bukan bagian dalam. Jadi belum dipastikan kalau ada kekerasan,” jelas Gandha.
Sebelumnya Gandha menyampaikan bila penyebab meninggalnya Roni berdasarkan hasil pemeriksaan dokter sementara karena gejala asfiksia. Namun hasil autopsi jenasah Roni secara resmi belum keluar. “Anggota membawa sampel organ dalam ke Labfor Polda untuk mengetahui hasilna,,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Syahroni ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa, Jumat (5/7) sore di ruang tamu rumahnya. Terlihat luka tidak wajar di wajah kanan siswa kelas XI salah satu SMK di Gondanglegi ini. Roni sendiri diantar pulang oleh Mega, tanpa sepengetahuan keluarganya yang berada di rumah.
Dilanjutkan pria berkacama tersebut, bila sembilan orang saksi telah diperiksa meliputi keluarga, tetangga, teman dekat, termasuk pacar Roni juga dimintai keterangan. “Mereka tidak memberitahu keluarga Roni karena beralasan sudah malam,” terang Gandha lagi kepada Malang Posco Media.
Namun ada yang menarik dari penyelidikan yang dilakukan polisi. “Korban marah dan kabur dari rumah selama dua hari, karena motornya digadaikan oleh bapaknya tanpa seizin dia. Selama dua hari itu, korban tinggal di rumah pacarnya dan terkadang di rumah salah satu temannya,” pungkas perwira Polri ini. (den/mar)