.
Sunday, December 15, 2024

Kolaborasi Melatih dan Mengajar Bentuk Individu Unggul

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Di dalam dunia pendidikan, peran melatih dan mengajar di sekolah sangatlah penting dilakukan oleh seorang guru untuk membentuk generasi bangsa yang kompeten, berpengetahuan, dan berkarakter. Mengapa melatih dan mengajar memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan?   

Jawabannya adalah melatih sebagai langkah selanjutnya setelah siswa menerima pengetahuan dari pengajaran, sedangkan mengajar sebagai inti dari proses pendidikan di sekolah. Hal ini melibatkan penyampaian pengetahuan, informasi, dan keterampilan dari guru kepada siswa.

Pendidikan siswa mengikuti prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Proses latihan efektif untuk mempraktikkan pembelajaran sebelumnya. Metode mengajar yang memperhatikan lingkungan belajar seperti guru, siswa, materi, dan fasilitas penting.

Guru harus memilih metode yang tidak mengganggu suasana belajar, tetapi membuatnya menarik dan mendorong partisipasi siswa. Pembelajaran jasmani memiliki gaya unik, seperti gaya komando di mana guru membuat keputusan utama.

Menurut Wawan S. Suherman (2004: 23) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Menurut Engkos Kosasih (1992: 4) bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia yang berupa sikap tindak dan karya untuk diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.

Dikemukakan juga arti pendidikan jasmani di dalam Depdiknas (2003: 6) bahwa Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskular, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

Latihan merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berperan aktif  dalam  proses  pembelajaran  dan  siswa  dapat  membuat  keputusan-keputusan tentang  pelaksanaan  pengajaran  selama  pertemuan.  Sedangkan  peran  guru  dalam melatih adalah  menyampaikan  tugas,  mengamati,  menilai  dan memberikan umpan balik (feedback).

Dalam berlatih, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih secara individu dan mandiri, serta menyediakan waktu guru untuk memberikan umpan balik secara individu kepada siswa. Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dalam  model tugas belajar gerak, peserta didik diberi kesempatan dan kewenangan untuk menentukan sendiri kecepatan dan kemajuan belajarnya. 

Penerapan ini terjadi beberapa  pergeseran  keputusan  dari guru ke siswa, dimana beberapa peran guru dialihkan ke siswa beserta dengan tanggung jawabnya. Banyak atlet muda di tim olahraga universitas memiliki latar belakang kuat dari masa SMA, aktif dalam latihan dan kompetisi. Mereka menanamkan dasar keterampilan dan strategi yang diperlukan selama ini.

Masa SMA membentuk pondasi keterampilan dan ketahanan mental yang mereka manfaatkan di perguruan tinggi. Pengalaman berkompetisi membentuk karakter dan disiplin berharga, membantu mereka beradaptasi dengan tuntutan di perguruan tinggi.

Dengan dedikasi terhadap olahraga, mahasiswa atlet membangun prestasi konsisten dan memimpin tim universitas mereka. Perjalanan atletik mereka adalah puncak dari upaya panjang menuju kesuksesan olahraga di tingkat yang lebih tinggi.

Guru dan Pelatih

Peran guru di sekolah dan pelatih di luar sekolah memiliki perbedaan signifikan. Guru fokus pada mendidik siswa dari berbagai tingkat kemampuan. Sementara pelatih di luar sekolah mengembangkan keterampilan khusus dan membimbing atlet yang sudah memiliki dasar yang baik. Keduanya berkontribusi dalam membentuk perkembangan holistik siswa dan atlet, mendukung pertumbuhan dan keberhasilan mereka.

Mahasiswa atlet universitas memiliki latar belakang kuat dari masa SMA, aktif berlatih dan berkompetisi. Dedikasi mereka membentuk dasar keterampilan dan strategi untuk sukses di tingkat perguruan tinggi, memperdalam aspek teknis dan taktis olahraga serta membawa karakter dan disiplin ke tingkat yang lebih tinggi. Kesuksesan atletik mereka adalah hasil dari perjalanan panjang dan dedikasi sejak SMA.

Penulis ingin menekankan pentingnya sinergi antara peran guru di sekolah untuk mengajar dan melatih siswa. Dengan memahami dan menghargai kontribusi keduanya, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan siswa peluang terbaik untuk tumbuh dan berkembang.

Melalui kolaborasi keduanya yang erat, kita dapat membentuk individu yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki keterampilan khusus, karakter kuat, dan disiplin yang mendukung kesuksesan mereka di masa depan.

Dengan kolaborasi keduanya yang baik, kita juga dapat membantu siswa menentukan minat bakatnya. Semoga upaya bersama dalam mendukung peran pendidikan ini akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan di masa mendatang.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img