Konflik antara Palestina dan Israel hingga saat ini masih terus berlangsung. Tentu dampaknya tidak hanya di antara dua negara tersebut, namun kini sudah meluas dan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat global. Seperti apa dampaknya?
Seperti diketahui bersama, konflik Palestina dan Israel ini adalah permasalahan internasional yang masih terus berlanjut. Bahkan masalah tersebut, saat ini menjadi semakin rumit. Maklum, persoalannya semakin meluas hingga seluruh orang di penjuru dunia mengetahui konflik tersebut.
Banyak orang yang mendukung Palestina, namun di sisi lain juga ada orang-orang yang berpihak pada Israel. Konflik ini bukan lagi dipandang sebagai konflik internasional saja, namun sudah menjadi konflik yang berkaitan juga dengan masalah kemanusiaan.
Dalam perjalanan konflik antara Palestina dan Israel ini yang semakin rumit dan meluas. Ada banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik tersebut. Pada awalnya konflik antara Palestina dan Israel itu terjadi karena dipicu oleh perebutan kekuasaan wilayah.
Konflik terkini yang terjadi di antara pihak Palestina dan Israel yaitu pihak Israel menyerang Palestina melalui udara. Warga Palestina dihujani oleh bom fosfor, bahkan rakyat Palestina dibiarkan menderita akibat blokade selama tiga minggu. Berikutnya warga Palestina di Gaza harus menghadapi serangan darat Israel yang dilakukan sejak 27 oktober 2023.
Konflik antara Israel dan Palestina ini tentu memberikan banyak dampak negatif. Beberapa contoh dampak negatifnya adalah naiknya harga minyak mentah , nilai tukar rupiah melemah, terjadinya inflasi, naiknya harga produk lokal, menurunnya harga serta pemasukan dan produksi barang-barang buatan Israel. Selain itu menurunnyapendapatan masyarakat yang bekerja di perusahaan produk-produk terkenal.
Konflik antara Israel dan Palestina adalah konflik militer-politik yang sedang berlangsung pada abad ke 19 hingga abad ke 21. Konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang yang hingga kini masih berlangsung. Dan dampak lainnya dari konflik ini adalah sudah sangat banyak memakan korban, menewaskan banyak orang.
Lantaran keadaan dan konflik antara Palestina dan Israel yang semakin rumit dan meluas. Ahirnya
dunia internasional mengirimkan tentara penjaga perdamaian yaitu tentara UNIFIL. Berdasarkan dengan resolusi nomer 1701.
Konflik antara Palestina dan Israel yang telah terjadi hingga kini tentunya memberikan dampak tersendiri bagi negara lainnya termasuk Indonesia. Dikhawatirkan jika konflik ini terus terjadi, tak junjung usai dan semakin meluas. Maka bukan tak mungkin jika sektor perekonomian Indonesia juga akan terkena dampak yang Sama.
Memang pada saat ini konflik antara Palestina dan Israel dinilai belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dikarenakan Israel dan Palestina itu bukan sebagai negara penghasil energi yang terbesar di dunia.
Selain itu Palestina dan Israel itu bukan negara dagang yang utama bagi bangsa indonesia. Khusunya di bidang ekspor-impor, meski banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan produk buatan Israel di dalam keseharian masyarakat Indonesia.
Seperti di dalam kehidupan sehari hari, jika disadari banyak sekali masyarakat Indonesia yang selalu menggunakan produk buatan Israel dan sudah merasa cocok dengan produk produk buatan Israel tersebut.
Contohnya seperti brand-brand makanan dan minuman yang sudah sangat sering dikonsumsi dalam keseharian masyarakat Indonesia. Seperti produk-produk dari Unilever, masuk dalam daftar barang yang diserukan untuk diboikot.
Namun disisi lain dampak dari pemboikotan brand-brand terkenal asal Israel ini, membuat peningkatan penjualan produk produk lokal buatan Indonesia. Meski dampak buruknya dari kondisi ini adalah, banyak masyarakat Indonesia yang pendapatannya menurun karena mereka bekerja pada brand terkenal milik Israel. Seperti pendapatan masyarakat Indonesia yang bekerja di MCD, KFC, BURGER KING dan juga STARBUCKS. Serta restoran brand milik Israel yang lainnya.
Maka bisa disimpulkan bahwa konflik Palestina dan Israel ini memberikan banyak dampak negative, namun di sisi lain terutama pada sektor perekonomian Indonesia mengalami hal positif yaitu produksi dan penjualan brand-brand lokal asli Indonesia mengalami peningkatan dan itu bisa membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Meski di sisi lain mungkin ada banyak sekali warga Indonesia yang pendapatannya menurun karena mereka bekerja pada brand-brand terkenal yang mendukung Israel. Termasuk bisa saja, sebagian masyarakat Indonesia yang sudah terlanjur cocok dengan produk-produk buatan Israel, mereka akan bingung untuk mencari alternatif barang penggantinya.
Terlepas itu, bisa dipastikan bahwa dengan terjadinya konflik Palestina-Israel ini, tentunya banyak sekali memakan korban jiwa dan terjadinya kerusakan. Khususnya kerusakan lingkungan serta rusaknya fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di sana. (*)