Malang Posco Media – Kehidupan itu memang susah ditebak dan susah diprediksi, kita tentu banyak menyaksikan peristiwa di sekitar kita tentang perjalanan manusia yang tidak bisa ditebak dan tidak bisa diprediksi tersebut. Ada orang yang dulunya miskin, lalu dalam waktu yang tidak terlalu tidak bertemu, setelah bertemu lagi ternyata orang ini sudah menjadi orang yang kaya raya, milyarder.
Ada juga orang yang dulunya tidak diperhatikan atau tidak diperhitungkan oleh orang lain, dianggap biasa-biasa saja, tetapi ternyata setelah beberapa waktu tidak bertemu dan kemudian bertemu kembali, ternyata orang ini sudah berubah menjadi orang yang sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakat.
Kita juga sering menyaksikan kondisi sebaliknya, orang yang sepanjang hidupnya kaya raya, atau mungkin keturunan orang kaya, sangat kaya raya, harta melimpah, asetnya banyak, namun setelah beberapa waktu, kemudian situasinya berubah 180 derajat, dia jatuh miskin dan hidupnya berantakan.
Dalam sebuah bukunya yang sangat populer berjudul Good to Great, Jim Chollins menyampaikan tentang rahasia sukses perusahaan superior kelas dunia hingga berumur puluhan tahun dan tetap bertumbuh. Salah satu yang dia sampaikan adalah tentang konsep tiga disiplin, menurutnya perusahaan yang bisa sampai pada level superior dan masa hidupnya lama adalah mereka yang memiliki orang-orang dengan kedisiplinan tinggi. Mereka memiliki kedisiplinan dalam berfikir, bertindak dan orang-orang yang disiplin.
Tiga konsep kedisiplinan yang ditawarkan oleh Jim Chollins ini sangat mungkin sekali ditarik menjadi benang konsep kesuksesan bagi kehidupan manusia secara individu. Tidak bisa di pungkiri di balik kisah sukses orang-orang yang hari ini sampai pada level kemuliaan dan kemakmurannya adalah mereka yang juga memiliki tiga kedisiplinan tadi. Orang-orang yang sukses dalam bidang apapun adalah mereka yang memiliki kedisiplinan tinggi dalam menjalani kehidupan dan bisnisnya.
Konsep 3 disipllin ini seolah menjadi benang merah terhadap kesuksesan seseorang atau perjalanan hidup seseorang yang susah ditebak atau susah diprediksi. Bahwa kalau seseorang ingin mencapai level kemuliaan dan kemakmurannya, maka dia harus memiliki tiga kedisiplinan, yakni disiplin pikiran, disiplin tindakan dan juga disiplin diri.
Kuncinya ada dikedisiplinan, jadi orang sukses dan tidak sukses, orang mulia dan tidak mulia, orang bisa ditebak dan tidak bisa ditebak nasibnya, orang bisa diprediksi dan tidak bisa diprediksi masa depannya tergantung dari seberapa kuat dia merawat kedisiplinannya. Bahwa orang-orang yang hari ini sampai pada level kemuliaan dan kemakmurannya adalah mereka yang berhasil merawat kedisiplinan dalam dirinya.
Selain konsep 3 disiplin tadi, perkara yang mampu membawa seseorang sampai pada level suksesnya adalah karena keyakinannya akan tiga hal, yakni “Gold lock time, return on luck dan single factor of succes”. Kedisiplinan seseorang akan tiga hal tadi secara otomatis akan membantu orang tersebut untuk sampai pada waktu keberuntungannya, keberuntungan yang berulang yang diakibatkan daya juang dan etos kedisiplinannya dalam menjalani kehidupan dan bisnisnya.
Kesuksesan seseorang yang didasari dari kedisiplinan tadi akan menghantarkan seseorang pada Gold lock Time atau waktu emasnya alias waktu keberuntungan. Menurut salah seorang penulis buku berjudul Taipan bernama William Yang, dia mengatakan bahwa keberuntungan adalah bertemunya secara presisi antara kesiapan dan kesempatan.
Banyak di antara kita yang tidak cukup memiliki kesiapan dalam mendesign kehidupan, bahkan memang benar-benar tidak siap, akhirnya pada saat oportunity, kesempatan dan peluang itu di hadapan kita, kita tidak memiliki kemampuan untuk mengambil dan mengeksekusinya. Menjaga kesiapan diri untuk bertemu dengan kesempatan atau oportunity, berarti kita telah menjaga dan merawat kedisiplinan.
Return on luck atau keberuntungan yang terus-menerus, yakni keberuntungan yang terjadi secara simultan, seolah kita menjadi orang yang terus beruntung. Return on Luck akan hadir apabila kita telah konsisten untuk menjalani disiplin berfikir, disiplin diri dan disiplin dalam tindakan.
Dalam keyakinan agama terutama Islam, ada sebuah doktrin yang di Firmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran, bahwa tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan, bahwa Allah akan memberikan rizky, jalan keluar, kemudahan dalam segala urusan apabila kita beriman dan bertaqwa. Tugas kita berarti selain menajga kedisiplinan dalam diri, hendaknya selalu menebar kebaikan, terus berbuat baik, terus memberi manfaat, agar keberuntungan itu terus kembali, agar kebaikan dan kesuksesan itu dekat dengan kita.
Ujung dari konsep 3-3 menuju kesuksesan berkelanjutan adalah pemahaman tentang “single factor of succes”, bahwa yang bisa menjadikan diri kita sukses adalah diri kita sendiri, yang bisa membuat kita mulia, yang bisa membuat kita itu makmur, beradab dan dihargai oleh orang lain, kaya raya, asetnya banyak dan bermanfaat dengan membangun legacy adalah kita sendiri.
Design kesuksesan dan kemuliaan diri kita terletak pada diri kita sendiri, siapa yang disiplin dalam mengerjakan segala sesuatu dalam waktu yang lama, siapa yang tidak lelah mengulang-ulang pekerjaan sampai berhasil dan siapa yang tetap tekun menjalani kehidupan dan rencana suksesnya, maka dia akan sampai pada level sukses dan berhasilnya.
Konsep 3-3 (Disiplin fikiran, disiplin tindakan, disiplin diri – Gold lock time, return on luck, single factor of succes) adalah sebuah konsep pemahaman yang sekaligus menjadi ramuan mujarab bagi kita semua untuk sampai pada level kesuksesan dan kemakmuran. Stop mengeluh, disiplinkan diri,terus berbuat baik, rencanakan segala sesuatunya dengan baik, bekerja dengan keras, tekun dan bersemangat, karena pada dasarnya kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi makmur dan mulia.