MALANG POSCO MEDIA- Anggota Komisi B DPRD Kota Malang Drs Agoes Marhaenta MH punya cara menarik menyelesaikan masalah di dapilnya Kedungkandang. Politisi PDI Perjuangan ini menguraikan masalah berdasarkan situasi dan kondisi global. Lalu dicarikan solusi bersama.Itu dilakukan Agoes ketika berdialog dengan warga saat menyerap aspirasi dalam rangka reses. Dialog berlangsung Minggu (19/3) dan Kamis (23/3) lalu. Ia menguraikan masalah global yakni energi dan iklim. Salah satu contohnya iklim yang mengalami anomali.
“Menurut prakiraan BMKG, waktu dialog dalam rangka reses seharusnya tidak hujan. Tapi saat dialog sore harinya ternyata hujan,” kata dia kepada warga.
Menurutnya kondisi iklim seperti ini yang sedang dikhawatirkan. Kalau dibiarkan sampai tahun 2030 maka iklim sangat berbahaya. Dari kondisi global dia merasionalkan di level lokal. Salah satu contohnya, pembangunan harus beradaptasi dengan kondisi iklim global.
Agoes lantas mencontohkan di Madyopuro, Sawojajar dan Lesanpuro. Saat diguyur hujan, Jalan Danau Toba yang merupakan muara air mengalir dari Madyopuro dan Lesanpuro. Akibatnya air meluber hingga banjir.
“Waktu saya bertugas di Komisi C saya sudah sampaikan kepada instansi terkait bahwa jalan di Sawojajar jangan diaspal tapi dipaving saja. Sehingga air hujan meresap,” katanya.
Begitu juga penanganan masalah banjir di Sawojajar dan sekitarnya harus memperhatikan berbagai aspek. Selain jalan dipaving, juga harus memperbaiki gorong-gorong dan sudetan. Itu pun harus dilakukan dengan memperhatikan sudut elevasi.
Agoes mengatakan saat ini master plan drainase masih dikerjakan Pemkot Malang. Karena itu harus memperhatikan konsep pembangunan yang mencegah banjir.
“Juga harus membuat biopori. Ini khususnya bagi warga yang memiliki lahan di rumahnya masing-masing,” kata dia. (van)