MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan kulit, inovasi dalam industri kecantikan semakin berkembang. Salah satu terobosan menarik adalah penggunaan biji kurma sebagai bahan baku untuk sabun kertas yang diinovasi oleh mahasiswi POLTEKKES PIM.
Berawal dari permasalahan UMKM di Kota Malang, yang memproduksi olahan kopi biji kurma sekaligus sebagai importir kurma. Saat ini, stok biji kurma mengalami overload hingga 5 ton. Kampus yang beralamat di Jalan Barito 5 Kota Malang ini menjawab permasalahan ini dengan melakukan inovasi sabun kertas biji kurma.
Memiliki manfaat ganda bagi pengguna dan lingkungan sekaligus terpilih satu dari 52 kampus Politeknik se-Indonesia yang lolos dalam pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Selama tiga bulan, mahasiswi POLTEKKES PIM yang diketuai Annora Putri Ardelia, menginovasi paper soap biji kurma.
“Salah satu harapannya dibuat sabun kertas adalah untuk traveling satu lembar sabun kertas untuk cuci tangan cukup membersihkan tangan sampai bersih,” kata Lailiiyatus Syafah, S.Farm, M.Farm, Apt, dosen Prodi Farmasi POLTEKKES PIM.
Lebih lanjut wanita berhijab ini menjelaskan bahwa pemanfaatan limbah hasil buangan yang dibuat inovasi ini saat ini lolos pendanaan PKM yang diikuti mahasiswi POLTEKKES PIM, Annora Putri Ardelia, Priska Rasya Tifani, Hilyatul Faradina, Ishthifa Annisa Aulia dan Aulia Azzahra Ramadhan.
“Target dari inovasi biji kurma ini adalah mendapat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan bisa diproduksi secara masal hingga dapat dipasarkan,” cetus Laili, sapaan akrabnya. Sementara itu, Annora menyebutkan saat ini, sabun kertas menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
“Kombinasi ini dengan penggunaan biji kurma sebagai bahan baku sabun, menunjukkan langkah yang inovatif dan berkelanjutan dalam industri kecantikan. Biji kurma akan diambil minyaknya sebagai bahan baku pembuatan sabun kertas,” kata Annora.
“Dalam biji kurma terdapat beberapa kandungan seperti Asam Linoleat, Asam Palmitat serta Asam Laurat yang mempunyai aktifitas untuk melembutkan kulit didukung juga kandungan berkhasiat lainya dari biji kurma yang dikenal kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral, memiliki potensi besar untuk merawat kulit,” urai dia.
Kandungan alami ini telah lama dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit, dan sekarang diintegrasikan ke dalam sabun kertas. “Kami akan melakukan penelitian mengenai formulasi dan uji anti bakteri sediaan paper soap minyak biji kurma Phoenix Dactylifera L,” ungkap Annora.
Lebih lanjut mahasiswi Prodi Farmasi POLTEKKES PIM ini menjelaskan, agenda yang akan dilakukan selama kurang lebih tiga bulan kedepan yaitu membuat produk paper soap yang dimulai dari pembuatan simplisia biji kurma hingga proses evaluasi antibakteri dan mutu fisik dari sediaan paper soap dan diakhiri dengan penyusunan laporan riset, publikasi riset dengan membuat konten melalui kanal Instagram dan TikTok oleh Annora dan keempat temannya.
Sedangkan Anisa Lailatusy Syarifah, S.Si, M.Si, pembimbing PKM menjelaskan sabun cair akan dilapiskan pada sebuah kertas yang larut air. Dia berharap produk buatan Kampus PIM yang memiliki tagline “Touch Your Future “ ini, dapat lolos PIMNAS serta dapat menjadi inovasi mahasiswa POLTEKKES yang bisa dipakai untuk pengabdian kepada masyarakat dan diproduksi secara masal. (mar)