Malam Ini, Puluhan Ribu Warga NU Berangkat
MALANG POSCO MEDIA-Lebih dari 50 ribu warga NU Malang Raya bertolak ke Gelora Delta Sidoarjo, Senin (6/2) malam ini. Mereka ikut putihkan puncak resepsi Satu Abad NU, Selasa (7/2) besok. Sementara di Batu dikibarkan Bendera NU ukuran raksasa. (baca grafis)
Puluhan ribu warga NU dari Malang Raya berangkat dari berbagai titik kumpul. Ribuan mobil termasuk bus hingga mobil pribadi sudah disiapkan membawa warga NU.
Kabupaten Malang mengerahkan massa terbesar. Diperkirakan sekitar
54 ribu warga NU yang tersebar dalam beberapa gelombang pemberangkatan.
Sekretaris Umum Panitia Satu Abad NU tingkat Kabupaten Malang, Muhammad Daniel menerangkan warga NU yang teregistrasi berangkat terbagi dalam tiga gelombang rombongan. Yakni sebanyak 30.321 orang yang registrasi.
“Sekitar 24 ribu orang tidak meregistrasikan diri. Yang terkoordinir dipastikan 30 ribu,” kata Daniel, kemarin. Sehingga totalnya diperkirakan sekitar 54 ribu orang.
Ia merinci sebanyak 6.551 orang berangkat gelombang I, ada 11.863 orang di gelombang II, dan 7.283 orang tergabung gelombang III. Sementara 4.624 orang non gelombang. Yakni yang tidak gabung kendaraan rombongan namun terdaftar dalam pemberangkatan bersama.
“Yang disediakan 205 bus besar, sedangkan ukuran medium 44 dan 363 menggunakan kendaraan Elf. Untuk mobil pribadi 940 orang. Di luar itu gelombang IV dimungkinkan berkendara sepeda motor dan mikrolet,” rincinya.
Ketiga gelombang utama, berangkat berurutan sejak pukul 17.30 WIB nanti. Dimulai dari Pengurus Harian PCNU, Pengurus Lembaga PCNU, PC Badan Otonom, Kemenag Kabupaten Malang, Pemkab Malang dan pesantren pada gelombang pertama. Mereka akan transit di Rest Area Tol Singosari.
Sebanyak 16 MWC NU gelombang II berangkat pukul 18.30 WIB dan 19.00 menuju transit di Rest Area Travoy KM 66 Tol Pandaan. Sedangkan 17 MWC NU berangkat gelombang III pada 18.30-19.30 WIB transit di Rest Area Singosari KM 84. Sedangkan sisanya akan berangkat sekitar pukul 20.00 WIB.
“Kami berangkatkan dapur umum, ambulans hingga tim kesehatan semua mendukung dan ikut diberangkatkan demi kenyamanan warga NU Kabupaten Malang,” imbuh Daniel.
Ketua PCNU Kabupaten Malang KH Hamim Kholili menerangkan, resepsi Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo adalah wujud syukur sebagai warga NU yang telah mencetak sejarah. “Ini kan mencetak sejarah, rasa syukur kita telah mencapai satu abad yang tidak bisa terulang dalam hidup kita sekarang,” jelas Hamim Kholili kepada Malang Posco Media, kemarin.
Mengenai persiapan, ia mengatakan telah dibantu oleh banyak pihak. Termasuk Pemkab Malang, Kementrian Agama Kabupaten Malang dan kepolisian.
“Di Sidoarjo sudah ditentukan titiknya, beberapa kali survei kami tandai tempat kami di sana. Kami telah membentuk PIC di tingkat ranting, MWC dan kabupaten. Agar jamaah tidak kesulitan asalkan waga Nahdiyin ini meregistrasikan diri ke yang bertanggungjawab, baik ranting atau PIC,” harapnya.
Sementara itu dari Kota Malang, tak kurang dari 5.000 nahdliyin berpartisipasi dalam Resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2) besok. Ribuan nahdliyin itu berangkat Senin (6/2) malam ini. Tempat kumpul di Lapangan Rampal.
“Komitmen kami terlibat di Gelora Delta Sidoarjo itu ada 5.000 orang lebih, mungkin bisa sampai 7.000 orang dari Kota Malang. Itu dari berbagai elemen, mulai dari pengurus cabang, lembaga dan badan otonom. Tepatnya Isyak lah, kita berkumpul di Lapangan Rampal,” terang Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah ditemui di kantornya Minggu (5/2) kemarin.
Gus Is sapaan akrab KH Isroqunnajah menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Korem Baladhika Jaya, Kodim 0833 dan Polresta Malang Kota. Terutama terkait titik kumpul, teknis pemberangkatan hingga pengawalan.
“Nanti berangkat dari Lapangan Rampal dan kami keluar di Tol Porong untuk menghindari crowded karena estimasi satu juta orang di satu titik satu waktu. Maka perlu ada pengaturan lalu lintas. Kami terima kasih juga kepada Gubernur Jatim sudah melibatkan berbagai unsur di tingkat provinsi untuk penyelenggaraan ini,” katanya.
Gus Is menyebut, sedikitnya ada 30-an bus yang akan mengantarkan ribuan nahdliyin dari Kota Malang. Itu belum termasuk kendaraan Elf dan kendaraan pribadi. Semua yang akan berangkat juga telah dilakukan pendataan.
“Kami tidak hanya diminta data berapa yang akan berangkat, tapi by name by address sampai detail. Intinya tidak boleh ada yang keleleran, supaya bisa maksimal layanan dari panitia PBNU dan panitia lokal,” jelasnya.
Kesempatan mengikuti peringatan Satu Abad NU ini merupakan peristiwa langka. Sebab belum tentu di abad kedua nanti nahdliyin di Kota Malang bisa memperingatinya. Ribuan nahdliyin dari Kota Malang diperkirakan tiba sekitar pukul 21.00 WIB lalu langsung mengikuti rangkaian acara mulai pukul 00.00 WIB.
Gus Is meminta kepada semua yang berangkat untuk menata niatnya. Keberangkatan ke Sidoarjo semata untuk mendapatkan barokah atas kecintaan pada NU. Selain itu, ia juga mengimbau agar selalu patuh terhadap petunjuk dan arahan dari panitia. “Kami juga sudah minta untuk semuanya membawa identitas,” tegas Gus Is.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mewakili Pemkot Malang memberikan dukungan agar pelaksanaan resepsi berjalan lancar. Yakni dengan mengikutsertakan beberapa unit ambulans dan kendaraan toilet umum.
“Insya Allah, tanggal 7 Februari 2023 nanti kami sudah menyiapkan lima unit mobil ambulans dan dua toilet portabel,” tandasnya.
Di Kota Batu tak hanya mengirim warga NU ke Sidoarjo malam ini. Mereka mengawali dengan membentang Bendera NU raksasa berukuran 1.000 meter persegi. Bendera itu dibentangkan di Curah Banteng Gunung Panderman Kota Batu Minggu (5/2) kemarin.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari semarak peringatan Satu Abad NU di Kota Batu. Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Resepsi Satu Abad NU Kota Batu, Fathul Yasin.
“Pengibaran bendera NU raksasa dengan ukuran 1.000 meter persegi merupakan rangkaian dari Harlah Satu Abad NU di Kota Batu. Bendera yang telah berkibar dan terlihat dari berbagai sudut di Kota Batu itu memiliki berat sekitar dua kwintal,” jelas Yasin.
Bendara tersebut dibawa oleh 100 orang anggota Banser. Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Selain itu pengibaran bendera NU itu akan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Kami sebelumnya sudah konfirmasi ke MURI bahwa belum ada pengibaran bendera organisasi sebesar itu. MURI langsung menyerahkan piagamnya,” katanya.
Selain pengibaran bendera raksasa, kegiatan besar lainnya yakni pada 26 Februari mendatang, akan ada apel yang diikuti sebanyak 1.000 anggota Banser di Halaman Balai Kota Among Tani. Kegiatan itu, akan dikomandoi oleh Kasatkorwil Banser Jawa Timur, Irsyad Yusuf yang juga menjabat Bupati Pasuruan.
Masih di 26 Februari juga ada kegiatan Kolosal 1.000 Terbang Jidor, 1.000 Hadrah Ishari, terakhir Ijazah dan Tahlil Kubro. Puncak acara ini kegiatannya berdoa, ngaji, istighosah, bermunajat, mendoakan NU dan Indonesia ke depan aman dan damai.
“Semua acara tersebut diselenggarakan PCNU Kota Batu. Kami berharap pada harlah Satu Abad NU dapat terus menyebarkan nilai-nilai kehidupan yang baik secara terus menerus,” harapnya.
Sedangkan untuk Khidmah Resepsi Satu Abad NU akan dilaksanakan Gelora Delta Sidoarjo besok. NU Kota Batu memberangkatkan para pengurus ranting hingga badan otonom. Totalnya 18 bus dengan kapasitas 35-50 orang setiap bus. (tyo/ian/eri/van/kr)